Pembelajaran Seni Budaya Secara Online

Yulia Hendrilianti Guru SMPN 5 Kota Sukabumi

Oleh : Yulia Hendrilianti
Guru SMPN 5 Kota Sukabumi

Situasi darurat, belajar mengajarpun di rumah, demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19), tetapi tidak memutus kreatifitas dalam proses belajar mengajar. Meski menggunakan sistem online, pembelajaran tetap berjalan, peserta didik tetap berkreatifitas tanpa batas.

Pembelajaran dari jarak jauh atau secara online menggunakan beragam aplikasi yang tersedia memiliki tantangan tersendiri bagi guru, selain waktu yang tidak mengenal batas, guru pun dituntut untuk lebih kreatif, bagaimana mengemas aktivitas belajar dari rumah menjadi efektif dan efisien, karena belajar di rumah banyak tantangan yang dihadapi, tidak menutup kemungkinan, peserta didik akan merasa malas karena tergoda untuk rebahan saja, menonton televisi, bermain game, atau memainkan aplikasi beragam medsos, sehingga lupa tugasnya untuk belajar.

Peranan orang tua dalam mendukung pembelajaran peserta didik di rumah sangat mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam belajar, orang tua tidak sekedar menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada guru, atau menyalahkan guru dengan alasan terbebani tugas, karena untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran peserta didik di rumah, dibutuhkan sinergi yang harmonis antara pihak guru, siswa dan orangtua.

Guru mengarahkan kegiatan pembelajaran di rumah, orang tua mendorong anaknya untuk siap belajar dirumah, sehingga tujuan pembelajaran yang dilaksanakan secara online akan tercapai, dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik pun akan terarah, tanpa mengurangi hak nya dalam belajar, peserta didik tetap bisa menjalani rutinitas belajarnya di rumah, meski pembelajarannya dilakukan di lingkungan yang berbeda dari biasanya, peserta didik tetap mampu berproduktifitas dengan kreatifitasnya. Materi pembelajaran Seni Budaya, Kelas IX tentang musik populer, dalam kompetensi dasar

“Memainkan Karya-Karya Musik Populer dengan Vokal atau Alat Musik Secara Individual”, memang tidak mudah bagi sebagian peserta didik, tidak sedikit peserta didik yang merasa pesimis dan ragu karena malu untuk mengeksplorasikan kemampuan dirinya, meski sebetulnya mereka mampu, dan memang nyatanya bisa.

Materi pembelajaran musik populer sengaja dikembangkan, tidak sekedar mengenal atau menyanyikan karya komposer yang sudah berkembang dan populer, namun peserta didik diajak untuk mampu mencipta sebuah karya musik yang bersifat massal, artinya peserta didik diarahkan guru agar mampu mencipta karya yang tanggap dalam situasi seperti pandemi virus corona (Covid-19) ini, bagaimana karya peserta didik mudah diterima atau dicerna sehingga memiliki daya tarik audiens massa nantinya.

Guru mengembangkan materi pembelajaran musik populer, tidak sekedar mengenalkan konsep, jenis, gaya bernyanyi, nilai, ciri serta memainkan karya musik pupuler sesuai acuan pada kurikulum, namun materinya dilakukan pengembangannya secara integratif, dimana guru memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara aktif, dalam bentuk sebuah karya yang peserta didik ciptakan dengan nalar dan daya cipta sesuai kemampuannya dan pengalaman yang dimilikinya setelah melakukan apresiasi karya melalui sebuah tayangan video musik di youtube.

Hasil cipta peserta didik tidak dinilai dengan pertimbangan karyanya jelek atau bagus, karena pembelajaran seni musik bukan mencetak mereka menjadi seorang seniman atau komposer, namun penilaiannya lebih ditekankan pada pengembangan nilai kedisiplinan dan tanggung jawab, diharapkan pula peserta didik setelah pembelajaran seni dalam jaringan online ini mampu membentuk mereka menjadi anak bangsa yang memiliki sikap percaya diri, kreatif, disiplin dan tanggung jawab serta memiliki nilai kebermanfaatan.

Presentasi hasil tugas pembelajaran peserta didik di rumah, diserahkan kepada guru untuk dinilai, dalam bentuk poto syair hasil tulisan karyanya diatas buku tulis, kemudian dibuatkan pula sebuah tayangan video peserta didik yang sedang bernyanyi sesuai kemampuan dalam kreatifitasnya melalui WhatsApp dan google classroom.

Dari hasil pengamatan tugas yang terkumpul, nampak kreatifitas peserta didik yang variatif, ada yang biasa saja, hanya sekedar penggugur kewajiban mereka untuk mengerjakan, ada pula kreativitas peserta didik yang sangat kreatif, dimana ia mampu melahirkan karya lebih dari satu karya, dan sangat antusias mengeksplor kemampuannya untuk terus berkarya, bahkan berinisiatif meminta gurunya untuk mengkritisi hasil ciptanya dengan harapan kelak dia mampu berkarya dengan lebih baik.

Sementara salah satu siswi yang kesehariannya teramat diam dan pemalu, ia mampu mengeksplorasi kemampuannya dalam mengerjakan tugas di rumah dengan totalitas, bahkan melibatkan pihak keluarga di rumah, dan hasil karyanya bagi siswa seusia SMP Kelas IX mampu memberi contoh atau bahan apresiasi untuk teman sebayanya, peserta didik yang kesehariannya pemalu dan pendiam itu, dengan piawai memainkan not-not nada hasil gubahannya pada alat musik tanpa malu dan ragu, tulisan buah pemikirannya turut dibantu dinyanyikan oleh kakaknya, serta pengambilan video dilakukan oleh ibunya, ini menjadi salah satu bukti keberhasilan pembelajaran peserta didik di rumah, tidak hanya berpusat pada guru dan siswa saja, akan tetapi dibutuhkan sinergi yang harmonis antara pihak guru, siswa dan keluarganya.

Kesimpulannya, pembelajaran jarak jauh secara online melalui sebuah aplikasi, masih tetap dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, tidak menjadi penghalang siswa dan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran, bahkan dengan adanya virus Covid-19 ini, memberi dampak baik kepada guru, siswa dan orang tua, yang dipaksa mengupgrade diri untuk menerima teknologi dalam dunia pendidikan, sehingga semua “melek” pada perkembangan teknologi, guru menjadi lebih kreatif agar pembelajaran tidak membosankan dan bagi peserta didik, pembelajaran menjadi terasa leluasa karena bisa mengerjakan tugasnya dengan gaya belajar yang tepat dan nyaman bagi dirinya, begitupun orang tua memiliki peluang banyak untuk mengontrol anaknya belajar di rumah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *