Jalur Protokol dan Tempat Keramaian di Kota sukabumi Distrerilkan

Sejumlah petugas gabungan saat menyemprotkan disinfektan di Jalan Ahmad Yani.

SUKABUMI – Pemkot Sukabumi terus menggencarkan pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. Kali ini, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi langsung memimpin upaya pencegahan dengan penyemprotan disinfektan di sekitar pusat kota yakni Jalan Ahmad Yani dan wilayah Pasar Pelita Kota Sukabumi.

“Kita melakukan secara massif, maka akan memutus mata rantai penyebaran corona. Kali ini di seputaran Kota Sukabumi,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada Radar Sukabumi, kemarin (23/3).

Bacaan Lainnya

Pantauan di lapangan, petugas yang melakukan penyemprotan mulai dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Palang Merah Indonesia (PMI), dan relawan lainnya menyisir sudut jalan yang berada di Jalan Ahmad Yani dan sekitar Pasar Pelita.

“Kami (pemkot) bersama elemen lainnya melakukan penyemprotan disinfektan. Sebab dari pantauan, masih ada keramaian warga serta sarana publik semisal kantor pos,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Fahmi juga mengajak masyarakat tetap berada di rumah jika memang tidak ada kepentingan yang mendesak. Langkah ini sebagai upaya pencegahan penyebaran corona. “Butuh koordinasi dan satu komando baik di pusat, provinsi dan kota dalam pencegahan penyebaran virus corona,” ungkapnya.

Ditambahkan Fahmi, kolaborasi yang dijalani bersama akan semakin meminimalisir penyebaran Covid-19 ini dan memutus mata rantai penyebarannya. “Kami ucapakan terima kasih kepada pihak yang mendukung seperti PMI dan Dinkes serta elemen lainnya,” katanya.

Sebelumnya, Pemkot juga menyediakan wastafel portabel di pusat keramaian seperti Jalan Harun Kabir, Alun-Alun, Lapang Merdeka dan Balai Kota Sukabumi. Dimana sarana ini, memberikan edukasi kepada warga agar menjaga kebersihan dengan mencuci tangan.

Sementara itu pemerintah menyiapkan anggaran untuk tangani Covid-19. Anggaran tersebut akan diambil dari Belanja Tak Terduga (BTT) serta besumber dari pergeseran-pergeseran anggaran lainya. “Pemerintah pusat memberikan keluluasan ke daerah untuk menggunakan BTT serta anggaran lainya untuk tangani Covid-19,” ujarnya.

Meskipun saat ini anggaran yang disiapkan belum muncul besaranya, namun kata Fahmi, dukungan anggaran yang dimaksud salah satu bentuk untuk memutus mata rantai Covid-19. “Kita masih menunggu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, seperti Dinkes dan Rumah Sakit, berapa besaranya,” ungkapnya.

Fahmi mengaku jika melihat dari APBD sekarang, BTT hanya sebesar Rp1,5 miliar. Makanya, sebagian tambahan, pihaknya juga akan menggunakan pegeseran anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Gubernur (Bangub). “Kalau BTT sebesar Rp1,5 miliar tersebut sangat sulit untuk dikatkan cukup, untuk itu saya sudah minta izin menggunakan DAK dan Bangub. Alhamdulillah di izinkan,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *