Benarkah Masker Ampuh Hentikan Penyebaran Virus Covid 19

Oleh : Ade Wijaya Kurnia, S.st
Staff Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Sukabumi

Virus corona sudah menjadi pandemic oleh WHO, dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan serius. Kementerian Kesehatan Indonesia pun sudah menyatakan siaga 1 terhadap virus yang sudah menyebabkan kematian di Negara kita, untuk menghentikan penyebarannya, ampuhkah penggunaan masker?

Bacaan Lainnya

virus Covid 19 ini menyebabkan peradangan paru sehingga penderitanya akan mengeluhkan sesak napas, batuk, dan demam.

Paling fatal memang bisa menyebabkan kematian kalau tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Salah satu yang biasa dilakukan banyak orang ketika virus seperti ini mewabah adalah menangkalnya dengan masker untuk menutupi mulut dan hidung. Ini dilakukan supaya virus tidak masuk ke dalam tubuh.

Tapi, apakah masker efektif menangkal virus corona yang sekarang sedang mewabah?

Ahli virologi dari Universitas St. George’s London, dr. David Carrington mengatakan bahwa memakai masker tidak efektif, apalagi kalau masker bedah atau masker yang sudah berkali-kali dipakai.

“Masker bedah yang biasa digunakan petugas medis tidak bisa menangkal virus atau bakteri yang dibawa di udara secara efektif.

Karena masker jenis ini terlalu longgar, tidak memiliki saringan udara dan membiarkan mata tetap bisa terpapar,” kata dr. Carrington kepada BBC.

Namun, masker jenis ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Carrington mengatakan bahwa masker biasa dapat membantu menurunkan risiko tertular virus melalui “percikan” dari bersin atau batuk dan memberikan perlindungan terhadap transmisi tangan ke mulut.

Sementara itu, sebuah studi pada 2016 dari New South Wales menyatakan bahwa, orang bisa menyentuh wajah mereka sekitar 23 kali dalam satu jam.

Jonathan Ball, profesor virologi molekuler di Universitas Nottingham, mengatakan, “Dalam satu penelitian terkontrol dengan baik di rumah sakit, masker harian yang difungsikan untuk mencegah influenza sama baiknya dengan masker respirator.”

Dibanding dengan masker harian, respirator memang dirancang khusus memiliki filter udara untuk melindungi kita terhadap partikel udara yang berbahaya. Namun jika memperdebatkan efektif atau tidaknya antara masker harian dan respirator, Jonathan Ball mengatakan hal ini cukup tricky.

Tetap, dr. Connor Bamford, dari Wellcome-Wolfson Institute for Experimental Medicine, di Queen’s University Belfast menekankan untuk menerapkan langkah-langkah kebersihan sederhana jauh lebih efektif dibanding sekadar pakai masker.

“Menutup mulut saat bersin, mencuci tangan, dan tidak menyentuh wajah, mata hingga mulut sebelum cuci tangan adalah cara paling efektif mencegah penyebaran virus,” tutur dr. Conor Bamford.

Namun, bagi Anda yang mau memakai masker biasa itu sah-sah saja. Hanya saja, fungsinya akan lebih maksimal jika sering diganti, alias sekali pakai. Pun, masker harus dipasang dengan benar, tidak membuangnya di sembarang tempat.

Jadi, jika Anda ingin memerangi atau melakukan pencegahan terpapar dari virus corona, pakailah masker biasa namun perlu dicatat, segera cuci tangan. Agar masker berfungsi maksimal, berikut langkah mengenakan masker dan respirator dengan benar:

  • Kaitkan tali masker di telinga.
  • Tekan bagian atas masker agar menempel sempurna pada batang hidung.
  • Tarik bagian bawah masker hingga menutupi area dagu Anda.

Dengan mengaplikasikan cara di atas, masker akan berfungsi maksimal untuk membantu menghindarkan Anda dari virus. Namun perlu diingat pula, selain menggunakan masker, tak boleh melupakan kebersihan. Rajin cuci tangan setiap dari luar ruangan hingga sehabis menggunakan toilet.

Jadi jika disimpulkan, mengandalkan masker saja memang tak efektif, sempurnakan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) jangan lupa mencuci tangan, Mengingat pemerintah Indonesia menyatakan siaga 1 terhadap virus corona, aplikasikan etika bersin dan batuk dengan menutup mulut agar kita tak menjadi ‘tersangka’ penyebar virus.

Bagi Anda yang beraktivitas sehari-hari dan bukan tenaga medis, penggunaan masker bedah seharusnya sudah cukup untuk membantu mencegah penularan penyakit, kecuali ada instruksi lain dari tenaga kesehatan yang berwenang. Tak perlu panik saat menghadapi isu wabah seperti virus corona. Tetaplah tenang dan selalu jaga higienitas diri serta lingkungan untuk tekan risiko penularan. (dari berbagai sumber). (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *