Sukabumi Kembali Diguncang Gempa

SUKABUMI – Wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, kembali diguncang gempa bum, kemarin (22/3). Gempa tektonik bermagnitudo 3,5 SR yang terjadi sekira pukul 10.48 WIB ini, terjadi akibat aktivitas patahan sesar Cimandiri.

Hal demikian disampaikan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tony Agus Wijaya. Bahwa sumber gempa atau episenter ini terletak pada koordinat 7,07 LS dan 106,56 BT. “Lokasi tepatnya di darat pada jarak 44 kilometer barat daya Kota Sukabumi,” jelas Tony kepada Radar Sukabumi, Minggu (22/3).

Bacaan Lainnya

Gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi ini, sambung Tony, tergolong dangkal dengan kedalaman sumber sejauh dua kilometer. Dampak gempa berupa guncangan dirasakan warga di wilayah Kecamatan Pelabuhanratu dengan skala Intensitas II MMI. “Iya, getarannya dapat dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung akan bergoyang,” ujarnya.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Terlebih lagi, hasil monitoring BMKG hingga pukul 18.00 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. “Iya, hingga sore ini masih nihil gempa susulan. Begitu pun laporan kerusakan bangunan,” paparnya.

Meski demikian, BMKG menghimbau kepada seluruh stakehoalder agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” timpalnya.

Sementara itu, Ketua Tim Search And Rescue Daerah (SARDA) Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri Assidiq mengatakan, hasil dari pantauan petugas dilapangan hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang terdampak dari guncangan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 3,5 SR tersebut. “Selain itu, kondisi air di laut Selatan Sukabumi juga masih dinilai normal. Iya, ketinggian gelombang maxsimum 1,25 meter sampai 2,5 meter diperairan Sukabumi Jawa Barat bagian selatan,” katanya.

Pihaknya menambhakan, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas patahan Cimandiri. Untuk itu kedepan patut diwaspadai, terhadap potensi kerawanan akibat pergerakan sesar Cimandiri.” Salah satu solusinyanya yaitu dengan Mitigasi Bencana, mengenal, belajar potensi kerawananan dan cara menghadapi, menghindar dari bencana yang ditimulkan dari guncangan gempa bumi itu,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *