Warga Cisaat Keluhkan Sampah

Tumpukan sampah di Jalan Raya Cisaat - Kadudampit, tepatnya di Kampung Sukamanah, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat yang jarang diangkut menimbulkan semraut dan bau busuk.(foto:ist)

CISAAT — Warga dan pengguna lalu lintas mengeluhkan tumpukan sampah di Jalan Raya Cisaat – Kadudampit, tepatnya di Kampung Sukamanah, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat yang menimbulkan bau tak sedap, kemarin (20/12). Dari informasi yang diperoleh koran ini, akibat semrautnya tumpukan sampah itu, selain menimbulkan aroma busuk sampai tercium ke pemukiman warga, juga telah merusak estetika lingkungan.

“Sampah itu, sudah lebih dari empat hari menumpuk di pinggir jalan itu. Biasanya setiap tiga hari sekali diangkut oleh petugas kebersihan menggunakan armada,” jelas Neneng Munah (45) warga Kampung Sukamanah, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, kemarin (20/12).

Bacaan Lainnya

Selain menimbulkan bau tak sedap, sambung Neneng, tumpukan sampah itu juga dapat menjadi bibit rawan penyebaran penyakit. “Apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan, tumpukan sampah itu dapat menjadi sarang jentik nyamuk DBD,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tumpukan sampah yang berada di pinggir jalan tersebut, merupakan sampah yang dihasilkan oleh warga dari berbagai kampung yang ada di wilayah tersebut. Selain warga, tidak sedikit pengguna jalan yang turut membuang sampah sehingga banyak sampah yang berceceran di badan jalan. “Tapi yang paling banyak membuang sampah ke sini adalah sampah dari pedagang Pasar Cisaat,” bebernya.

Sementara itu, seorang pengendara lalu lintas, Rohman Abdul Rojak (30) menjelaskan, tumpukan sampah ini membuat jalan terlihat lebih kumuh dan semrawut. Hal ini diduga karena kesadaran masyarakat di daerah tersebut terhadap kebersihan masih rendah.

“Kami berharap pemerintah segera bertindak agar tidak mengganggu kenyamanan warga dan pengguna lalu lintas. Apalagi, jalan tersebut merupakan akses utama menuju objek wisata Jembatan Gantung Kadudampit,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska mengatakan, pihaknya menilai volume sampah di jalur tersebut, sangat tinggi. Ini terjadi selain karena minimnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan, juga akibat faktor dekat dengan lokasi Pasar Cisaat.

“Memang banyak pedagang pasar yang membuang sampah ke sana. Padahal, kami selalu melakukan pengangkutan sampah secara rutin yang dilaksanakan setiap minggu dua kali. Yakni setiap Senin dan Kamis. Namun, tetap saja sampah itu selalu menumpuk,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *