Hari Ini Suhu Udara Sukabumi Panas, Banyak yang Sakit Kepala

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Suhu udara di Sukabumi pada hari ini, Rabu (23/10/2019) lebih panas dari biasanya, yakni mencapai 33 derajat celcius. Ini terbilang sangat tinggi dan tidak biasanya.

BMKG sendiri mencatat suhu udara rata-rata di sejumlah daerah di Indonesia suhu maksimum dapat mencapai 37 derajat Celcius sejak 19 Oktober lalu. Bahkan di Makassar tercatat suhu paling tinggi hingga 38 derajat Celcius.

Bacaan Lainnya

Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, di mana pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 derajat Celcius.

Kondisi ini diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

Dampak dari kondisi ini, hampir banyak masarakat Sukabumi tiba-tiba menderita sakit kepala. Seperti yang diungkapkan Husnul (30), warga Lembursitu.

“Iya nih, saya lihat di hape suhu udara di Sukabumi 33 derajat. Panas banget, gak biasanya seperti ini. Ini saya sampai sakit kepala,” kata Husnul kepada Radarsukabumi.com, Rabu (23/10/2019).

Hal serupa juga dirasakan Aldi (28) warga Cisaat yang mengaku suhu udara siang hari di Sukabumi tak biasanya. “Iya nih panas pisan. Saya sakit kepala belum sembuh,” ujar dia.

Sementara itu, kondisi ini menurut pakar diistilahkan heat stroke. Gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai ini terjadi saat cuaca panas.

“Gangguan kesehatan yang paling sering terjadi dengan perbedaaan suhu dan kelembaban ini adalah terjadinya dehidrasi. Jika dehidrasi terus berlanjut disertai terpapar panas yang terus menerus maka akan berlanjut menjadi heat stroke, suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian,” kata akademisi sekaligus praktisi Prof Dr.dr.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, Rabu (23/10/2019).

Heat stroke merupakan kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat suhu panas sekitar.

“Kondisi heat stroke akan menyebabkan suhu tubuh naik sampai diatas 40 derajat Celsius disertai terjadinya penurunan kesadaran,” kata Ari.

Gejala awal heat stroke berupa suhu permukaan tubuh yang tinggi bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius, kemerahan pada kulit, keram otot, sakit kepala, rasa haus yang sangat, lelah tidak bersemangat, keringat yang berlebihan dan buang air kencing yang berubah menjadi keruh dan kuning.

“Gejala dan tanda awal ini harus dikenali oleh masyarakat dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di kota-kota besar di Indonesia,” kata Ari.

Mereka yang berisiko mengalami heat stroke di antaranya orang berusia lanjut dan mempunyai penyakit kronik antara lain penyakit kencing manis, gangguan jantung dan paru merupakan kelompok berisiko untuk mengalami heat stroke.

Selain suhu lingkungan yang ekstrem, spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah – Puri Indah dr Muhammad Ikhsan Mokoagow MMedSci SpPD FINASIM mengatakan heat stroke juga bisa dipicu oleh aktivitas fisik yang berat.

“Pada kondisi akibat suhu lingkungan yang tinggi, tubuh mungkin tidak berkeringat, namun pada kelelahan fisik yang berat justru akan berkeringat hebat karena tubuh berusaha mengeluarkan panas dari dalam. Bahayanya bisa terjadi kerusakan otot tubuh, kejang, gangguan fungsi ginjal, dan bahkan dapat berakibat kematian,” kata Ikhsan.

(izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *