Telur dan Daging Ayam Ras Picu Inflasi

Pedagang telur merapikan dagangannya sambil menunggu konsumen.

SUKABUMI – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi mencatat, laju inflasi Desember 2018 mencapai 0.52 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) senilai 134,06. Angka tersebut mengalami kenaikan dari IHK November 2018 yang berada pada posisi 133,36 atau inflasi sebesar 0,32 persen.

Laju Inflasi tahun kalender (Year to date) sampai dengan Desember 2018 mengalami inflasi sebesar 2,95 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (Year on year) pada Desember 2018 terhadap Desember 2017 sebesar 2,95 persen.

Bacaan Lainnya

“Adanya peningkatan angka itu disebabkan karena adanya pengaruh inflasi dari kelompok pengeluaran,” kata Kasi Distribusi BPS Kota Sukabumi Sri Rahmawati kepada Radar Sukabumi, Jumat (11/1).

Berdasarkan tujuh kelompok pengeluaran, seluruh kelompok mengalami inflasi di mana inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan yaitu sebesar 1,67 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,56 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

“Kenaikan inflasi biasa terjadi setiap Desember, karena ada beberapa momentum yakni libur sekolah anak, Natal dan malam tahun baru. Salah satunya dari kelompok makanan sebesar 1,67 persen, di mana komoditas yang meningkat cukup tinggi pada Desember seperti telur ayam ras sebesar 0.1743 persen dan daging ayam ras 0.1195 persen,” terangnya.

Sementara itu,selama 12 bulan terakhir dari dari Desember 2017 sampai dengan Desember 2018 terjadi fluktuasi angka inflasi yang dialami Kota Sukabumi. Di mana laju inflasi tahun ke tahun “Year on year“ Desember 2018 terhadap Desember 2017 sebesar 2,95 persen.

“Selama kurun waktu tersebut terjadi dua kali deflasi, yaitu deflasi di bulan Agustus 2018 sebesar 0,10 persen dan bulan September 2018 sebesar 0,30 persen,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *