Melawan Lupa dalam ‘Terima Kasih Cinta’

Sinopsis ‘Terima Kasih Cinta’, Inspirasi Penguat Hati dari Penderita Penyakit Lupus. Eva Meilani, seorang remaja putri cerdas dan berprestasi

Mengenal Semangat Cinta Lewat ‘’Terima Kasih Cinta’’Melalui film Terima Kasih Cinta, penonton bisa belajar tentang arti ketulusan cinta. Percaya bahwa akan selalu ada cinta pada kenyataan pahit. Tak hanya cinta dari kekasih, tapi juga dari ayah dan ibu, adik atau kakak, hingga teman-teman.

Film ini terinspirasi dari dari kisah nyata dalam novel berjudul 728 Hari karya Djono W Oesman. Mengisahkan tentang remaja putri bernama Eva Meliana Santi (Putri Marino) yang menahan derita akibat penyakit lupus.

Namun, dalam penderitaan terdalam, kental sekali terasa kasih sayang yang diberikan ayah (Garry Iskak) dan ibu (Cut Mini), juga kedua adiknya. Ibunya tak pernah meyakini maut segera menjemput putri sulungnya. Semua anggota keluarga memiliki rasa cinta yang sangat besar terhadap Eva.

Eva pun tetap menunjukan semangat pantang menyerah menjalani kehidupannya, tetap menjadi siswa berprestasi dan pemain basket unggulan sekolah. Saat pria yang dicintainya meninggalkannya, Eva tetap bersyukur karena ada sahabat dan keluarga yang tetap menyayanginya. Rasa cinta yang tulus juga terlihat dari teman di ruang perawatan rumah sakit.

‘’Film ini akan membuat penonton lebih bersyukur dalam menjalani hidup dan berumah tangga. Selalu ada kekuatan cinta terdalam dalam derita yang mungkin bisa langsung disadari atau tidak,’’ kata produser eksekutif, Wiwiek Hargono.

Film bertema drama keluarga ini dibintangi Putri Marino yang memerankan karakter Eva, Cut Mini yang berperan sebagai ibu Eva, dan Garry Iskak sebagai ayahnya. Bintang Kaamil dan Bunga Jasmine Azalea menjadi bintang cilik yang debut pada film yang disutradarai Tema Patrosza ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *