Warga Teriak Ada Tsunami, Bupati Pandeglang dan Dandim Lari, Ini Videonya

RADARSUKABUMI.com, BANTEN – Bupati Pandeglang Irna Nurulita Natakusuma serta ratusan orang lainnya panik luar biasa dan lari sekencang-kencangnya setelah sejumlah warga berteriak ada tsunami.

Hal itu terjadi saat Irna bersama jajaran pimpinan daerah lainnya tengah melakukan kunjungan di Tanjung Lesung, Selas (25/12) siang tadi.

Bacaan Lainnya

Momen itu berawal saat Irna dan Dandim 0601/Pandeglang, Letkol (Inf) Fitriana Nur Heru Wibawa sedang meninjau korban tsunami Selat Sunda di Pasar Sumur.

Saat itu, diketahui ombak memang sedang naik. Akan tetapi, hal itu sejatinya bukanlah tsunami susulan.

Akan tetapi, teriakan dari sejumlah warga yang menyebut tsunami akan datang, menimbulkan kepanikan luar biasa.

Terlebih, sejumlah warga itu juga berlarian dengan wajah penuh kepanikan yang luar biasa.

Melihat itu, Irna dan Fitriana Nur Heru Wibawa dan jajaran pun terpancing dan langsung berlarian dengan sekencang-kencangnya.

Mereka semua berlari menjauhi bibir pantai dan mencari tempat yang aman. Irna sendiri tampak bersama seorang laki-laki yang terus membopongnya.

Tak hanya itu, wajah Irna pun tampak pucat dan panik serta kelelahan setelah berlari menjauhi bibir pantai.

Irna lantas beristirahat dengan nafas yang tersengal-sengal. Setelah mendapat informasi bahwa yang terjadi bukan tsunami, Irna dan Fitriana melanjutkan kunjungan mereka ke Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur.

Irna pun mengimbau agar warga tetap waspada dan tenang.

Sementara, sampai dengan Selasa (25/12) pukul 14.00 WIB, jumlah korban meninggal tsunami Selat Sunda sudah mencapai 429 orang meninggal dunia.

Selain itu, terdata sebanyak 154 orang hilang, 1.485 orang luka-luka, dan 16.082 mengungsi.

Tsunami tersebut juga memporak-porandakan 882 unit rumah, 73 hotel dan vila rusak, 60 warung, 434 perahu dan kapal, serta satu dermaga.

Sedangkan korban dan kerusakan terdapat di lima kabupaten terdampak yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

“Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain,” kata Kepala Pusdatinmas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (25/12).

Di Pandeglang, sebanyak 290 orang meninggal dunia. Masa tanggap darurat di wilayah tersebut ditetapkan selama 14 hari terhitung 22 Desember 2018 sampai 4 Januari 2019.

“Di Lampung Selatan (masa tanggap darurat) selama tujuh hari. Kemungkinan nanti bisa diperpanjang,” terangnya.

Berikut video Bupati Pandeglang Irna Nurulita Natakusuma berlari dan panik luar biasa saat diteriaki tsunami:

(ruh/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *