Pandaan Malang Fungsional 21 Desember

JAKARTA – Pemerintah ingin memaksimalkan kesiapan infrastruktur jalan untuk memastikan kelancaran arus liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Selain menyambungkan Jalan Tol Trans Jawa pada 20 Desember, Jalan Tol Pandaan Malang juga menurut rencana akan dibuka secara fungsional sehari setelahnya.


Diperkirakan, akan ada arus lalu lintas dari para pemudik maupun pariwisata dari arah Surabaya menuju Malang dan kota-kota di sekitarnya.

PT. Jasamarga Pandaan Malang (JPM) tengah menjajaki rencana untuk membuka Jalan Tol Pandaan Malang secara fungsional.


Kepala Humas PT JPM Agus Tri Antyo mengungkapkan bahwa ada kesepakatan dengan pihak kepolisian untuk memfungsikan sebagian ruas Jalan Tol Pandaan Malang yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.

“Ada kesepakatan kesitu. Tapi keputusan akhir ada di Kementerian PUPR. Kami hanya menyiapkan saja,” kata Agus pada Jawa Pos kemarin (16/12).


Menurut rencana, yang akan dibuka sebagai jalur fungsional adalah seksi 1 (Pandaan-Purwodadi), Seksi 2 (Purwodadi-Lawang), dan Seksi 3 (Lawang-Karanglo).

Sementara sisanya seksi 4 (Karanglo-Pakis) dan seksi 5 (Pakis-Malang) tidak akan dipakai sebagai jalur fungsional “Nantinya akan dibuka satu arah. Bisa arah Surabaya ke Malang, atau sebaliknya tergantung kondisi lalu lintas,” jelas Agus.


Nantinya, kendaraan dari arah Surabaya yang akan menuju ke arah malang melewati jalan tol Gempol –Pandaan tidak perlu keluar ke bypass Pandaan, namun bisa terus lurus hingga Karanglo.

Jika yang dibuka adalah arah Surabaya-Malang. Begitupun sebaliknya.
Saat ini, progress fisik pembangungan Jalan Tol Pandaan Malang masih berada di angkat 76 persen.

Oleh karena itu, kata Agus, sarana dan prasarana yang tersedia tentu belum standar. ”Makanya jam buka jalur fungsional ini dibatasi siang hari saja. Yakni pada pukul 07.00 sampai 17.00 WIB,” kata Agus.


Untuk memberikan pendampingan pada para pengendara, PT JPM akan menyiagakan personil di titil-titik kritis. “Nanti akan ada flagman di beberapa persimpangan sebidang,” jelas Agus.


Meski demikian, JPM optimistis dapat menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang tepat waktu. Jalan tol yang memiliki panjang 38,48 kilometer (km) ini ditargetkan beroperasi pada triwulan I tahun 2019.


Pada pernyataan sebelumnya, Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo menyampaikan, sampai saat ini progres konstruksi untuk seksi 1, 2 hingga 3 telah mencapai 82 persen.

”Memang yang kami kejar untuk operasional adalah Seksi 1, 2, dan 3. Jadi, nantinya dari Surabaya menuju Malang atau Batu bisa keluar di Singasari.

Jadi, bisa memangkas kalau hari-hari libur dari Surabaya ke Malang bisa tiga sampai lima jam, nanti bisa hanya satu jam,” katanya awal Desember lalu.


Sementara itu, Jalan Tol Batang-Semarang juga sudah siap dioperasikan pada tanggal 20 Desember nanti. Dirut PT Jasa Marga Desi Arryani melakukan kegiatan gowes bareng di jalur tol ini kemarin (16/12) sebagai bentuk sosialisasi.


Ia juga berpesan, setelah jalan tol ini beroperasi secara penuh, para pengguna jalan harus sangat memperhatikan batas laju kendaraan, dikarenakan ruas tol Batang-Semarang memiliki jalan yang panjang.

“Jadi di sini faktornya bukan karena macet, tapi menjaga kecepatan, patuhi rambu-rambu, siapkan kondisi kendaraan dan jaga keselamatan.,” ujarnya.


Secara keseluruhan, proses pengerjaan proyek Jalan Tol Batang-Semarang sudah mencapai 100%. Sebelumnya, jalan tol dengan panjang keseluruhan 75 km ini telah melakukan uji laik operasi dan laik fungsi.


Jalan Tol Batang-Semarang terbagi menjadi lima seksi, yakni seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 Km), seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 Km), seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 Km), seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 Km), dan seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km).

Proyek jalan tol ini memiliki 5 simpang susun dan 49 Underbridge, 26 Overpass dan 10 Underpass.

(tau)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *