Waskita Jual 18 Ruas Tolv

JAKARTA – PT Waskita Karya Tbk bakal menjual 18 ruas tol pada 2019 untuk menutup utang dan ekspansi pembangunan infrastruktur.

Waskita sendiri termasuk dalam sepuluh badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki utang terbesar.

Utang Waskita pada kuartal ketiga 2018 mencapai Rp 102 triliun. Angka tersebut naik dibandingkan utang perseroan pada akhir 2017 yang senilai Rp 75 triliun.

Di sisi lain, aset Waskita juga meningkat dari Rp 98 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp 129 triliun pada triwulan 2018.

Sementara itu, laba Waskita stagnan di angka Rp 4 triliun baik pada akhir 2017 maupun kuartal ketiga 2018.

Pendapatan Waskita pada kuartal 2018 terkerek 26,98 persen dari Rp 28,53 triliun menjadi Rp 36,23 triliun.

Hingga akhir tahun, perseroan mengharapkan dapat menerima pembayaran dari proyek turnkey yang rampung senilai Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun.

Saat ini Waskita sedang fokus menyelesaikan proyek infrastruktur senilai Rp 101,76 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra menyatakan, ruas tol yang akan dijual perseroan pada tahun depan adalah Pejagan–Pemalang dan Pemalang–Batang.

’’Kami mau divestasi semua, cuma bertahap yang mana. Mungkin kombinasi,’’ kata Gusti, baru-baru ini.

Pihaknya berencana melakukan tender guna menawarkan 18 ruas tol tersebut. Namun, saat ini perseroan telah menawarkan ruas tol itu ke beberapa pihak.

’’Kami tidak cenderung ke siapa-siapa. Pokoknya siapa yang masuk harganya. Sebab, sebelum penjualan itu kami minta izin ke kementerian.

Tanya legal juga opini dari stakeholder lain seperti BPK,’’ imbuh Gusti.
Menurut dia, beberapa investor sudah berminat membeli ruas tol itu.

Namun, para investor masih menunggu selesainya proyek tersebut akhir tahun ini.

’’Waskita Karya itu membangun jalan tol, bukan menjadi operator,’’ ujar Gusti.

Waskita Karya memegang konsesi sejumlah jalan tol di Indonesia. Yakni, tol Cimanggis–Cibitung, Pejagan–Pemalang, Ciawi–Sukabumi, Ngawi–Kertosono, MKTT seksi 6 (Teluk Mengkudu–Sei Rampah), Pasuruan–Probolinggo, Batang–Semarang, Solo–Ngawi, dan Bekasi–Cawang–Kampung Melayu.

vir/c17/oki)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *