Pasien RSUD Sekarwangi Berhamburan

Menurutnya, simulasi tersebut kali ketiganya terselenggara di RSUD Sekarwangi karena bagian dari salah satu presedur yang harus ada di rumah sakit selaras dengan akreditasi. “Manajemen rumah sakit harus terus melatih dan mengembangkan SDM nya dalam mengahadapi tanggap bencana.

Seperti, bagaimana cara menyelamatkan dokumen, Alat Kesehatan (Alkes) dan proses evakuasi pasien ketika terjadi bencana,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Ramdansyah mengatakan, simulasi itu sangat penting dilakukan. Lantaran, sebagai pasilitas layanan publik perlu sigap ketika terjadi bencana, disamping penyelamatan pasien yang dirawat juga harus siap dengan pasien kiriman dari pihak eksternal ketika terjadi bencana.

“Pengalaman kejadian gempa tahun kemarin, dimana kita semaksimal mungkin melakukan evakuasi terhadap pasien, lalu diikuti dengan pasien kiriman pasca gempa dari PT. MT yang berjumlah diatas 40 orang, ini membutuhkan kesigapan SDM kita dan terlatih,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota dari Damkar Kabupaten Sukabumi Uus Sumarna memaparkan, dalam simulasi ini yang terpenting adalah proses penyelamatan untuk meminimalisir korban yang tertimpa bencana.

“Simulasi evakuasi ini diharapkan para penghuni gedung nantinya saat terjadi bencana gempa dan keadaan darurat bisa menyelamatkan dirinya. Utamanya ini adalah untuk meminimalisir korban bencana itu sendiri,” singkatnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *