Obrolan hangat pun terjadi. Tak ada sedikitpun rasa canggung diantara keduanya. Paparan dan penjelasan pun ke luar dari pria yang berusia 48 tahun itu.
Tak terasa, obrolan itu terjadi hingga memakan waktu 30 menit. Penasaran dengan apa yang berada di dalam dan sekitar Goa Lalay, akhirnya pria yang berbadan gimpal itu pun mengajak pewarta menuju Goa Lalay.
Sepanjang perjalanan, lagi-lagi Kang Yana memberikan informasi dengan rinci soal kawasan Goa Lalay. “Tidak hanya ribuan, jutaan kelelawar bersarang di sini. Sebentar lagi, menjelang Maghrib mereka akan ke luar,” tuturnya.
Memang benar, hampir setiap mili goa dihinggapi kelelawar. Terlihat seluruh isi goa menghitam. Namun bila memerhatikan secara detail, selain kelelawar hitam, juga di dalam goa ini terdapat beberapa kelelawar putih.
Bau yang menyengat dari kotorannya, membuat hidung terganggu. Setidaknya harus menggunakan masker bila mendekati muka Goa Lalay ini. “Sebetulnya tidak hanya goa ini saja, masih ada beberapa goa lagi di sampingnya,” akunya.
Kang Yana pun mulai menceritakan hal-hal yang bersifat mistis di area Goa Lalay ini. Menurutnya, di kawasan tersebut terdapat tujuh goa, dan masing-masing goa memilik penjaga, yang tiada lain dari makhluk gaib.
Seperti makhluk yang menjaga Goa Lalay. “Semuanya ada tujuh goa yang di sini itu. Diyakini, masing-masing goa ada penunggunya,” akunya.
Ketujuh goa itu ialah Goa Lalay, Goa Landak, Goa Macan, Goa Impu, Goa Manik, Goa Larangan atau Hanoman dan terakhir ialah Goa Kunti. Dari tujuh goa tersebut, yang paling banyak didatangi ialah Goa Manik. Konon goa ini pernah menjadi tempat pertemuan Prabu Siliwangi dan Nyari Ratu Laut Kidul.
“Banyak yang datang ke sini pada malam hari, kebanyakan dari luar daerah. Mereka berdoa dan berdzikir di sini. Kalau hal-hal lainnya, saya tidak tahu karena mereka tidak mengutarakan,” pungkasnya. (*)
