JAKARTA— Ribuan ulama dan santri yang tersebar di pesantren se-Jawa, berkumpul di Kabupaten Purwakarta, Minggu (25/11).
Halaqoh Ulama se Jawa itu digelar di Ponpes Al Muhajirin Kampus I di Jalan Veteran Purwakarta. Dalam kesempatan itu, turut hadir Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu juga turut mengajak warga untuk tidak terjebak dengan berita hoaks atau kampanye hitam. Apalagi, menjelang Pilpres 2019 mendatang.
“Saat ini, banyak sekali isu, hoaks dan kampanye hitam yang menyerang Presiden Jokowi. Kami berharap, ulama dan para santri menjadi penyeimbang dalam kondisi politik saat ini yang kian memanas,” ujarnya di lokasi.
Menurut dia, serangan terhadap presiden yang juga Capres nomor urut 01 ini sudah sangat luar biasa. Sebut saja salah satu contohnya, mengenai isu tentang 10 juta tenaga kerja asing asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia, atau isu mengenai Jokowi PKI.
Dia berpendapat, jika isu-isu liar seperti itu terus dibiarkan, akan menjadi gorengan bagi lawan politik Jokowi. Karena itu, pihaknya meminta kepada ulama dan para santri, untuk tidak terjebak dalam situasi seperti ini.
Di sisi lain, ulama dan santri harus menjadi penyeimbang dari pemberitaan-pemberitaan negatif seperti itu. Dia menambahkan, salah satu upaya untuk meredam isu yang digoreng ini, bisa dengan menyuarakan prestasi selama kepemimpinan Presiden Jokowi.
Salah satunya, mengenai keberhasilan pembangunan infrastruktur. Terbukti, saat ini pembangunan infrastruktur tidak hanya tersentral di satu wilayah saja. Tapi, juga hampir merata di seluruh daerah di Nusantara. Seperti, di Jawa, Sumatera atau Bali.
Bahkan, saat ini pembangunan pun telah merata mulai dari kota hingga peloksok desa. Termasuk, wilayah Indonesia timur. Sebab, pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari peradaban.
“Presiden kita ingin infrastruktur terkoneksi mulai dari darat, laut hingga udara,” ujarnya.
Dengan konektivitas ini, dia kembali menambahkan, diharapkan akulturasi budaya, sosial serta ekonomi rakyat bisa meningkat.
Sehingga, kesejahteraan warga Indonesia juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Apalagi, sambung dia, mulai tahun depan pembangunan akan juga mengarah pada peningkatan kualitas SDM. Supaya, terjadi pergerakan di sektor pendidikan.
Salah satunya, di lingkungan pondok pesantren. Peningkatan kualitas SDM ini, untuk menyeimbangi dengan pergerakan investasi yang terus tumbuh.
Dengan begitu, SDM yang ada bisa bersaing dan diterima sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kedepan, tak menutup kemungkinan para santri akan menguasi beberapa sektor ekonomi di Indonesia. Kondisi ini jelas harus didorong oleh pemerintah.
Serta, mendapat dukungan dari masyarakat luas.Termasuk, keluarga besar pondok pesantren,” ujarnya.
(feb)