Ini Identitas dan Pengakuan MN, Pelaku Pembunuhan ‘Mayat di Dalam Drum Biru’

JAKARTA – Polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan. Pelaku berinisial MN ditangkap di Bantargebang, Bekasi.

“Benar, telah ditangkap anggota Subdit Resmob di Bekasi, inisialnya MN,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, kepada redaksi, sesaat lalu, (Rabu, 20/11).

Bacaan Lainnya

Dari sejumlah informasi yang diperoleh pelaku merupakan warga Jl. Narogong cantik raya D140/3 Rt 1 Rw 23 Pengasinan Rawa Lumbu Bekasi Kota.

Pelaku diketahui kelahiran Jakarta, 11 juli 1983 berprofesi sebagai karyawan swasta.

Penangkapan dilakukan siang tadi dekat cucian motor Omen belakang kelurahan Bantar Gebang Kec. Bantar Gebang Bekasi pada pukul 14.30 WIB.

Polisi menemukan sejumlah barang milik korban yang dibawa pelaku seperti handphone. Pelaku dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan.

Sebelumnya, Dufi ditemukan tidak bernyawa pada Minggu pagi (18/11) di kawasan industri Kalapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tubuhnya dipenuhi sejumlah luka tusukan benda tajam. Beberapa di antaranya, terutama di bagian leher, sangat serius dan fatal.

Dufi pernah bekerja di sejumlah media, termasuk Harian Rakyat Merdeka, dan saat dibunuh sedang bekerja untuk TV Muhammadiyah (TVMu).

Pengakuan tersangka M Nurhadi (36) akan menjual mobil Kijang Innova putih milik pekerja media Dufi atau Abdullah Fithri Setiawan. Apa itu saja motif pembunuhan sadis ini?

“Semalam pas BAP, penyidik bilang bahwa mobil saat ini ada di pihak lain, yang selama ini sedang ditahan oleh pihak itu untuk dijual kembali. Rencananya mau dijual, tapi belum dijual sampai saat ini,” kata adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, Rabu (21/11/2018).

Ali menuturkan, sampai saat ini polisi masih mencari mobil Dufi.

“Belum ketemu. Jadi, menurut keterangan dari tersangka, mobil ada di salah satu orang untuk dijual,” terang Ali.

Ali mengaku tak mengenal M Nurhadi. Namun dia membenarkan bahwa sejumlah barang yang disita dari tangan Nurhadi adalah milik Dufi.

“Jadi kami diperlihatkan foto pelaku, apakah kenal atau nggak? Kami bilang nggak kenal, nggak ada yang kenal. Baik kami keluarga maupun istri dari almarhum nggak ada yang kenal dengan pelaku tersebut,” kata Ali.

(jto/rmol/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *