Ratusan Pelatih Pemula Sepak Takraw Digembleng

Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar pelatihan bagi 500 pelatih pemula dari klub-klub, guru olahraga, dan pemuda potensi cabang olahraga sepak takraw di Sulawesi Tenggara.

Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sultra Syamsul Ibrahim mengatakan pelatihan pelatih bertujuan meningkatkan kemampuan para pelatih cabang olahraga sepak takraw dalam menyusun program latihan.

Bacaan Lainnya

“Bagaimana mungkin mengharapkan lahirnya atlet andal kalau tidak ditangani atau dilatih pelatih berpengetahuan cukup dan padat pengalaman, sehingga diperlukan pelatihan pelatih,” kata Syamsul, kemarin (18/11).

Kemenpora menyasar komunitas pelatih yang selama ini berbakti menangani klub-klub olahraga dengan target setelah mengikuti pelatihan ini, mereka bisa menyusun program latihan yang baik.

“Saat ini pembinaan atlet di Sultra sudah berjalan dengan baik namun kualitas pelatih cabang olahraga mesti terus ditingkatkan agar menghasilkan pembinaan yang jauh lebih baik,” ujarnya.

Kasubid Peningkatan Mutu Pelatih Asisten Deputi Tenaga Keolahragaan Kemenpora Yuslan mengatakan Sulawesi Tenggara, khususnya Konawe memiliki generasi potensial untuk dibina menjadi atlet berprestasi.

“Potensi atlet sepak takraw yang ada di Konawe, Sulawesi Tenggara, harus didukung sumber daya manusia pelatih yang mumpuni, sehingga pelatihan pelatih pemula direalisasikan,” kata Yuslan.

Kemenpora memiliki program prioritas yakni menciptakan 100.000 orang tenaga keolahragaan untuk mendukung peran tenaga guru olahraga fungsional.

Sekretaris Umum KONI Sultra Erickson Ludji mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan pelatih pemula cabang sepak takraw yang didukung penuh Kemenpora.

“KONI Sultra dan penggiat olahraga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Kemenpora menggelar pelatihan pelatih sepak takraw, atletik dan dayung,” kata Erickson.

Pemilik klub Bola Rotan Heriansyah mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan pelatih untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman para pelatih dalam melakukan pembinaan calon-calon atlet.

“Kenyataan di lapangan cukup banyak pelatih klub-klub hanya bersumber dari hobi dan bakat. Mereka sudah berjasa dalam pembinaan atlet di kampung-kampung sehingga perlu pelatihan untuk menambah kualitas mereka,” katanya.

Asisten I Pemkab Konawe Nurdin mengatakan mengatakan Kemenpora memandang cabang olahraga sepak takraw potensial untuk dikembangkan di daerah ini.

“Agar peserta pelatihan memanfaatkan kehadiran narasumber nasional dari Kemenpora maupun pelatih nasional untuk menimba pengetahuan dan berbagi pengalaman,” ujarnya.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *