Miris Semua Hydrant Tidak Berfungsi

WARUDOYONG– Hydrant atau terminal penghubung saat terjadi kebakaran di Kota Sukabumi sangat memprihatinkan. Mengapa tidak, dari jumlah 34 Hydrant yang ada dibeberapa lokasi, hanya satu titik yang aktif, tepatnya di Jalan Sudirman tepatnya depan Kantor Bank Mandiri.

Padahal, Hydrant menjadi fasilitas paling penting dalam penanganan kebakaran. Tentunya, kondisi itu akan berdampak pada Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) saat memadamkan kebakaran disuatu wilayah.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Hendar Iskandarsyah mengungkapkan, tidak aktifnya Hydrant di Kota Sukabumi diakuinya cukup menyulitkan saat penanganan kebakaran, terutama ketika membutuhkan air.

“Jelas cukup menyulitkan, tapi mau gimana lagi. Dari 34 Hydrant yang ada, hanya satu yang aktif itupun karena diminta. Karena memang kamipun menyadari jika disedot oleh damkar apakah tidak mengganggu kepada pelanggan,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (15/11).

Informasi yang diterimanya dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi, tidak aktifnya Hydrant itu karena faktor debit air dan instalasi yang sudah tua sehingga mayoritas Hydrant tidak aktif.

“Debit airnya kurang, karena memang jika disedot oleh kami (pemadam kebakaran ) dikhawatirkan menggangu. Terus, jaringannya juga sudah tua sehingga tidak bisa disalurkan air,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *