Soal Tol Bocimi, Pemerintah Diultimatum Jangan Hoax

RADARSUKABUMI.com, SUKABUMI – Warga Sukabumi pun tak patah aral menyikapi dinamika difungsikannya Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). Kendati pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) menjanjikan bahwa Tol Bocimi Seksi I bakal diresmikan pada akhir Oktober kemarin.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, tol Bocimi seksi I Ciawi- Cigombong sepanjang 15,35 kilometer siap dioperasikan akhir Oktober. Bahkan disebutkan saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan langsung meresmikannya.

Bacaan Lainnya

“Di bulan Oktober ini, ada dua jalan tol yang siap diresmikan Presiden. Kedua jalan tol ini yakni, Bocimi dan Pejagan-Pemalang,” kata Basuki (16/10/2018).

Pernyataan Basuki ini pun diperkuat oleh Joko Susilo, selaku pihak PT Trans Jabar Tol, pimpinan proyek (Pimpro) Tol Bocimi. Joko saat itu mengklaim, pengerjaan tol yang menghubungkan Bogor-Ciawi-Sukabumi tersebut tinggal dua persen saja.

“Tinggal ngecor aspal jembatan layang yang menghubungkan pintu Tol Bocimi di Cigombong dengan Jalan Raya Bogor Sukabumi saja,” timpalnya.

”Kami akan melakukan uji coba dan evaluasi ulang sebelum peresmian sama bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir Oktober 2018,” tambahnya.

Direktur Lembaga Kajian Kebijan dan Transparansi Anggaran Sukabumi, Pebriansyah mempertanyakan keseriusan dan komitmen pemerintah mengenai janji pengoperasian Tol Bocimi akhir bulan kemarin.

“Kami baca di media, janjinya akhir bulan (Oktober) ini akan dioperasikan. Tapi ini sudah masuk minggu kedua, belum terlihat juga tanda-tandanya,” kata Pebriansyah, Jumat (9/11/2018).

Keberadaan jalan bebas hambatan sepanjang 54,3 Km ini, kata Pebri, sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sukabumi khususnya. Sebab banyak warga Sukabumi yang setiap hari memiliki keperluan atau urusan ke kawasan Jabodetabek.

“Seperti saya misalnya, kadang harus Jakarta. Kalau ada tol Bocimi ini kan enak, memangkas waktu dan terhindar dari kemacetan. Rakyat sangat perlu tol Bocimi ini, jadi sebenarnya kapan tol nya dibuka?” ungkap dia.

Ia pun berharap agar rencana pengoperasian tol Bocimi bukanlah janji manis belaka. Sebab sudah menjadi rahasia publik bahwa pengerjaan jalan tol ini sempat mangkrak hingga gonta-ganti investor.

“Jadi pemerintah jangan sampai hoax, jangan bohongi masyarakat. Tolong tepati janjinya kalau tol Bocimi mau dioperasikan, minimal tahun ini. Jangan sampai masyarakat mengira ini gimmick politik karena tahun Pilpres,” tukasnya.

Panjang Jalan Tol Bocimi 54,3 kilometer ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh Bogor-Sukabumi yang berjarak sekitar 67 km bila melalui jalan arteri, dari semula sekitar lima jam menjadi sekitar satu atau dua jam saja.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Agus Mulyadi turut berkomentar mengenai simpang siur pengoperasian Tol Bocimi. Menurut Agus, pihaknya belum menerima kabar terbaru soal kepastian waktu peresmian tol Bocimi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *