Trump Kalah, Jadi Modal Penguatan Rupiah

JAKARTA – Pergerakan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) dapat kembali melanjutkan kenaikannya, seiring dengan masih adanya sentimen positif domestik yang didukung dari meredanya permintaan akan USD.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, meredanya permintaan dolar disebabkan adanya hasil pemilu pertengahan AS, dimana Partai Demokrat menguasai DPR dan Partai Republik menguasai Senat.

Bacaan Lainnya

“Di perkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.610-14.562 per USD,” ujarnya, Kamis (8/11).
Menurutnya, membaiknya sejumlah data ekonomi dimana kali ini dari perkiraan membaiknya cadangan devisa memberikan sentimen positif pada pergerakan Rupiah.

Tidak hanya itu, lanjutnya, adanya imbas dari pembatasan import dan mulai diberlakukannya transaksi Non-Deliverable Forward dimana pelaku usaha dapat melakukan transaksi forward dengan mekanisme fixing (tanpa pemindahan dana pokok) yang dilakukan di pasar domestik turut membantu terapresiasinya Rupiah.

Di sisi lain, kenaikan tersebut juga dipengaruhi menurunnya laju USD jelang pemilu pertengahan AS. Adanya harapan sekaligus perkiraan Partai Demokrat akan memenangi pemilu tersebut membuat permintaan atas aset safe haven yang diantaranya USD berkurang sehingga berimbas pada pelemahan USD.“Tentunya kondisi ini memberikan kesempatan pada Rupiah untuk dapat bergerak positif,” tandasnya.

 

(mys/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *