CIKEMBAR – Sejumlah Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) di wilayah Kecamatan Cikembar, rapat koordinasi lintas sektoral di Masjid Makpolsek Cikembar, kemarin (30/10).
Rapat koordinasi yang dihadiri Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikembar ini, sengaja dilakukan pasca insiden pembakaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi di Garut pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2018 lalu.
Kapolsek Cikembar AKP I Djubaedi mengatakan, rapat koordinasi bertajuk Indahnya Silaturahmi, Melahirkan Kebersamaan dengan Menciptakan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia ini, sebagai salah satu bentuk upaya kepolisian untuk mengantisipasi gesekan antar ormas yang ada di wilayah hukumnya.
“Untuk itu, kami mengundang beberapa omras di Kecamatan Cikembar. Seperti, Nahdlatul Ulama (NU), GP Ansor, Muhammadiyah, FPI, dan ormas PP,” jelas I Djubaedi kepada Radar Sukabumi, kemarin (30/10).
Kegiatan tersebut, sambung I Djubaedi, selain jadi ajang meningkatkan silaturahmi antar sesama ormas juga bertujuan memberikan penjelasan mengenai kebenaran yang sebenarnya terjadi terkait isu pembakaran bendera tauhid yang beredar di media sosial.
“Untuk itu, kami berharap dengan adanya rapat koordinasi ini dapat menciptakan situasi yang aman dan kondusif,” bebernya.Camat Cikembar Arif Solihin mengatakan, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenaranya. Seperti isu yang beredar di dunia maya.
