Di Sukabumi, Ada Penipu Ngaku Bisa Narik Emas Secara Gaib

RADARSUKABUMI.com, SUKABUMI – Pesan moral dari berita ini, jika ingin mendapatkan banyak uang harus kerja yang gigih dan bersedekah. Bukan dengan cara menyerahkan uang puluhan juta demi sejumlah emas batangan yang ditarik secara gaib.

Ya, Bambang Kasasih (55) Warga Kampung Bojongkawung, Desa Giri Jaya, Nagrak, Kabupaten Sukabumi menjadi korban penipuan. Sementara sang penipu, Eko Bin Barna (58), mengaku dapat menarik sejumlah emas batangan secara gaib.

Bacaan Lainnya

Alih-alih janji berbuah manis, Bambang malah tertipu oleh tipu daya pelaku yang merupakan Warga Kampung Tugu, Kelurahan Cibodas, Palabuhanratu, Sukabumi itu. Korban tak terima, lantas melaporkan penipuan ini ke Polres Sukabumi.

kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Yadi Wahyudi membenarkan adanya kejadian ini. Dia mengtakan, atas dasar laporan dari korban, pelaku berhasil diamankan di Kampung Bojongkawung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, sekira jam 19.00 WIB, Jumat (26/10/2018) malam tadi.

“Tersangka mengaku bisa menarik perhiasan emas batangan, kepada korban asalkan korban menyerahkan uang sebesar Rp. 22.000.000 untuk membeli minyak,”ujar Yadi kepada Radarsukabumi.com, Sabtu (27/10/2018).

Yadi membeberkan, untuk meyakinkan korbannya, Eko pun melakukan ritual bohongan di dalam sebuah kamar. Dengan gerakan tangan yang meyakinkan, seolah-olah dapat menarik lempengan emas batangan.

Simsalabim, muncullah sebanyak 13 lempeng emas batangan dengan berat masing-masing 3,6 ons. Pelaku pun mengatakan kepada korban bahwa emas ini bisa dijual pada besok harinya.

“Akan tetapi setelah di cek ternyata lempengan emas hanyalah logam kuningan, sehingga dengan adanya kejadian tersebut korban menderita kerugian sebesar Rp 22.000.000, sekarang tersangka sudah kami amankan,”tandasnya.

Dari pengamatan pewarta media online ini, bentuk fisik emas batangan palsu tersebut memang nyaris seperti emas asli. Pada satu sisi, terdapat ukiran bergambar Presiden Soekarno dan di sisi lainnya bergambar Garuda Pancasila.

(cr1/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *