Melihat Pondok Pesantren Miftaahussa’adah

Salah satu pondok pesantren yang kokoh berdiri di Kota Sukabumi adalah Pondok Pesantren Miftahussa’adah. Pondok Pesantren yang berdiri sebelum Indonesia Merdeka ini banyak menelurkan santri berguna yang saat ini berjumlah sampai ratusan.

Laporan Didiet Rahma Aditya

Pondok Pesantren Miftaahussa’adah merupakan salah satu pesantren tertua di Kota Sukabumi atau berdiri sejak 1920 tepatnya sebelum Indonesia Merdeka. Pesantren yang kini diasuh Ismatulloh Fauzi masih mengamalkan metode pembelajaran Salafi, sesuai yang diturunkan ayahnya KH Abdulloh Fauzi dan juga kakeknya KH Ahmad Junaedi.

“Semangat perjuangan Islam dari syiar agama saat itu dibangun oleh Kakek saya alm KH Ahmad Junaedi kemudian mendirikan/membangun Pondok Pesantren Miftaahuss’adah ini,”katanya kepada Radar Sukabumi, kemarin (25/10).Menurutnya, Ponpes Miftaahuss’adah beridiri di atas tanah wakaf pribadi kala itu. Beberapanya lagi dibantu dari wakaf bersama warga sekitar.

Dari lahirnya hingga kini Ponpes Miftaahussa’adah tetap mempertahankan metodologi geliat kepesantrenan tradisional Salafi. Saat ini pun, katanya jumlah santri yang belajar di Ponpes Miftaahuss’adah sudah mencapai sebanyak 250 santri baik laki-laki atau santriwan dan perempuan atau santriwati. “Dari 250 santri yang mondok sebanyak sekitar 150 santri putra putri,”terangnya.

Ajengan H Fauzi menambahkannya rata-rata santri yang mondok di Ponpes Miftaahussa’adah kebanyakan dari Kabupaten Sukabumi. “Ada juga santri yang dari Bogor bahkan Banten,”katanya.

Metodologi pembelajaran yang diberikan ajengan kepada para santri antaralain, Al Qur’an Hadits, Nahu Sorof, Fiqh, dan lain sebagainya. “Kita murni pembelajaran kepesantrenan,”katanya yang juga menambahkan untuk santri yang tidak mondok pembelajaran lazimnya dari pagi sampai maghrib. Adapun santri yang mondok biasanya ada belajar malam.

Ia menyampaikan kembali, Ponpes Miftaahussa’adah kerap mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Sukabumi dan Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi. “Termasuk mengikuti Hari Santri Nasional pada 22 Oktober,”katanya.

Menurutnya Ponpes Miftaahussa’adah kala itu menyelenggarakan lomba untuk internal santrinya dalam rangka Hari Santri Nasional, seperti upacara khusus santri Ponpes Miftaahussa’adah, lomba kajian kitab, dan lomba ceramah. Sementara itu, H Ismatulloh Fauzi punya harapan kepada umaro yakni Pemerintah Kota Sukabumi, agar senantiasa selalu sinergisasi yang baik antara ulama dan umaro di Kota Sukabumi.

“Kepada para santri saya juga berharap agar kelak sukses dalam cita-citanya dan dapat membentuk santri yang berkualitas, menjadi insan yang taffaqquh fiddiin dalam ilmu agama yang diberikan dari pondok,”bijaknya seraya berharap. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *