MUI Minta Umat Islam Tidak Terprovokasi

CISAAT— Menyikapi adanya aksi pemabakaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, meminta umat Islam untuk tidak terprovokasi dengan adanya isu tersebut. Pasalnya, dengan adanya kejadian itu dapat memicu perpecahan antar umat Islam.

Komisi Ketertiban Masyarakat dan Nahyi Munkar MUI Kabupaten Sukabumi, Asep Sirojudin Mahmud mengatakan, dari video yang beredar di media sosial (medsos), pembakaran bendera tersebut dilakukan oleh belasan oknum anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ansor dan Nahdlatul Ulama (NU) Garut.

Bacaan Lainnya

“Saat ini kami kedatangan dari beberapa ormas di Sukabumi untuk melakukan konsultasi terkait adanya kejadian tersebut dan juga bisa bertabayun bersama,” kata Asep kepada Radar Sukabumi, kemarin (22/10).

Lanjut Asep, dengan adanya aksi pembakaran tersebut tentunya dapat melukai hati umat Islam. Kendati demikian, pihaknya meminta agar seluruh ormas yang berada di Sukabumi tidak terpancing.

“Secara ormas Islam mereka merasa sakit hati dengan kejadian tersebut sehingga saat ini datang untuk berkonsultasi dengan MUI dan kita akan menjembataninya dengam ormas yang bersangkutam,” ujarnya.

Menurutnya, MUI Kabupaten Sukabumi sudah menerima beberapa pengaduan. Termasuk tuntutan dari ormas Islam yang ada di Sukabumi. Salah satunya, mendesak agar ormas yang melakukan pembakaran bendera dengan tulisan tauhid tersebut bisa diproses secara hukum.

“Mereka menuntut masalah ini bisa diusut tuntas. Kami meminta kepada ormas Islam di Sukabumi untuk tidak terpancing dengan adanya pemberitaan itu. Mudah-mudahan Sukabumi bisa kondusif,” pungkasnya.

 

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *