Liku-Liku Raymond Sihombing sampai Menjadi Pakar Hukum Antariksa di Rusia

Pertemuan dengan sang pencetus hukum luar angkasa meyakinkan Raymond Sihombing untuk menekuni bidang langka itu. Selain menjadi dosen, di Rusia dia juga aktif dalam forum muda yang membahas beasiswa, penerjemahan, sampai syarat nikah.

TRI MUJOKO BAYUAJI, Jakarta

Bacaan Lainnya

PERTEMUAN tak terduga itulah yang akhirnya meyakinkan Raymond Sihombing. Untuk mengambil pilihan tesis. Yang berbuntut menjadikan dirinya pakar dalam bidang yang masih langka di Indonesia: hukum luar angkasa. ’’Saya ketemu Profesor Gennady Petrovich Zhukov saat mencari dosen pembimbing tesis,’’ kenang Raymond dalam wawancara melalui surat elektronik dengan Jawa Pos dua pekan lalu.

Zhukov seorang ilmuwan Rusia yang disebut-sebut sebagai pencetus hukum luar angkasa. Persisnya lewat bukunya, Space Treaty atau Perjanjian Luar Angkasa, yang dirilis pada 1950. Zhukov pula yang mendorong Raymond untuk menjadi orang Asia pertama yang menulis perihal luar angkasa. Sebab, banyak orang yang menilai Asia tidak patut diperhitungkan dalam persaingan antarnegara di luar angkasa.

Raymond mengiyakan tawaran itu. Sebab, dia menganggap tantangan tersebut mudah-mudah susah. ’’Mudah karena Profesor Zhukov pasti mampu mengajari saya sampai paham dan susah karena harus membuat tulisan ilmiah dalam bahasa Rusia. Sementara saya belum lama belajar (bahasa Rusia),’’ ujar pria bernama lengkap Raymond Jr. Pardamean Sihombing tersebut.

Ayah satu anak itu akhirnya menyelesaikan pendidikan S-2 pada 2011 di People’s Friendship University of Russia atau yang dalam bahasa Rusia disingkat RUDN. Lalu berlanjut menyelesaikan gelar PhD doktoralnya pada 2014 di kampus yang sama sebagai ahli hukum luar angkasa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *