The Griya Lombok, Rumah dari 5 Ribu Ton Limbah Kertas

Sejak itulah dia memulai riset kecil-kecilan. Mencari cara agar kertas bisa menggantikan kayu sehingga illegal logging (penebangan kayu secara liar) bisa dikurangi. Rupanya, semangat untuk mengubah kertas menjadi kayu tidak hanya muncul saat dia mulai resah dengan banyaknya industri kertas. Sejak masih kuliah, Theo mengaku sering menjadi motor gerakan mahasiswa yang menolak illegal logging.

Beberapa bulan bergulat dengan riset, Theo berhasil menemukan formula unik dan menarik. Hanya bermodal kertas dan campuran lem, dia berhasil membuat pengganti batu bata yang kerasnya bahkan lebih kukuh daripada batu bata biasa. ’’Coba banting. Kalau bisa pecah, berarti Anda hebat,’’ tantangnya.

Lombok Post pun menjajal membantingnya. Bruuuakk…! Adonan kertas dan lem yang menyerupai batu bata itu menghantam sebuah batu. Bukannya hancur, batu bata dari kertas tersebut justru mental. Setelah dicermati, tak sedikit pun ada tanda-tanda benda itu akan terbelah atau bahkan lecet. ’’Memang, saat pembuatan pertama lunak. Tapi, setelah dikeringkan, kerasnya minta ampun,’’ tegasnya.

Karena itu, saat gempa bertubi-tubi mengguncang Lombok dua bulan lalu, Theo merupakan salah satu warga di pesisir pantai yang sangat percaya diri tetap berada di dalam rumah. Dia bahkan sempat menantang Lombok Post untuk mencari retakan, sekalipun seurat rambut, di tembok rumahnya.

Batu bata dari bahan baku kertas tidak hanya membuat bobot rumah sangat ringan. Tetapi, konstruksinya bahkan sangat kukuh. Melebihi material yang selama ini dikenal banyak orang dalam membuat rumah. ’’Mau bandingin dengan batu bata atau batako? Ya jauh lebih kukuh ini,’’ tegasnya percaya diri.

Karena itu, getaran 7,0 skala Richter (SR) tidak terlalu berarti. Theo tetap bertahan di dalam rumah. Lalu berdoa dengan khusyuk agar tetangga dan sanak saudara di tempat yang jauh selalu dalam lindungan Tuhan. ’’Bangun rumah ini setidaknya saya butuh sekitar 5 ribu ton kertas. Dari atap hingga dinding, semua pakai kertas,’’ katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *