Kepengurusan YPLP PT PGRI Disoal

SUKABUMI – Dilantiknya Ketua dan Pengurus Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Perguruan Tinggi (PT) PGRI Sukabumi beberapa waktu lalu, mendapat kritikan pedas dari Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi, Dudung Nurullah Koswara. Dia mengklaim, ada yang salah dalam pemilihan dan pengukuhan tersebut.

“Setidaknya ada tiga kesalahan yang terjadi,”ungkap Dudung kepada Radar Sukabumi, Senin (15/10).Ia menyebut, pertama, pemilihan dilakukan secara mendadak diduga beraroma modus tanpa memberitahukan kepada pengurus organisasi PGRI tempatan, khususnya PGRI Kota dan Kabupaten Sukabumi yang memiliki wilayah geografis kampus STIE dan STKIP PGRI.

Kedua, Ketua YPLP PT PGRI adalah caleg dari partai politik. Dirinya ingin, caleg tidak mengurus dan berniat menjadi Ketua YPLP PT PGRI.Menurut Dudung, bila Ketua PT PGRI nyaleg maka sangat tidak patut. Saat ini Ketua YPLP PT PGRI dijabat oleh caleg dari sebuah partai politik.”Alangkah tidak eloknya bila seorang ketua dan pengurus adalah anggota partai politik,”terangnya.

Idealnya, lanjut Dudung, pengurus YPLP PT PGRI dari unsur pengurus PGRI Kota dan Kabupaten Sukabumi, tapi kenyataannya tidak.Poin ketiga yang disorotinya yaitu kepengurusan YPLP PT PGRI tanpa melibatkan PGRI Kota dan Kabupaten Sukabumi dan itu adalah sebuah preseden buruk atau sangat buruk.

“Anehnya saat pelantikan pengurus mengundang PGRI Kota dan Kabupaten Sukabumi, namun saat pemilihan pengurus tidak memberitahukan,”ujarnya.Dirinya mengaku sangat menyayangkan struktur YPLP PT PGRI Sukabumi, diduduki oleh pengurus yang tidak ada hubungannya dengan struktur kepengurusan di PGRI Kota dan Kabupaten Sukabumi.

“STIE dan STKIP PGRI seolah akan digiring seperti wilayah kedutaan dalam sebuah negera, kampus STIE dan STKIP seolah terpisah dari PGRI Kota dan Kabupaten Sukabumi,”ucapnya.Meski begitu, persepsi ini dianggap Dudung menjadi sangat wajar, mengingat tidak adanya pengurus PGRI Kota dan Kabupaten yang dilibatkan dalam pemilihan kepengurusan.

“Dalam surat resminya PGRI Kota Sukabumi tertanggal 25 September menyampaikan penolakan, terhadap pemilihan kepengurusan YPLP PT PGRI. Surat itu dikirimkan ke PB PGRI dan pengurus YPLP PGRI Pusat di Jakarta,”katanya.Saking tidak setujunya, Dudungpun merasa dikhianati oleh semua pihak yang melaksanakan pemilihan pengurus YPLP PT PGRI Sukabumi pada Senin, 24 September lalu.

“Ini sebuah gerakan September yang mengabaikan organisasi PGRI Kota dan Kabupaten Sukabumi,”katanya lagi.Kritikannya Dudung sampaikan kepada PGRI Jabar dan PB PGRI, yang tetap melakukan pengukuhan terhadap kepengurusan YPLP PT PGRI Sukabumi. Padahal ada aspirasi organisasi PGRI Kota Sukabumi yang menolak, karena dianggap cacat AD/ART dan etika organisasi.

“Semoga kejadian seperti ini jangan terulang pada masa yang akan datang. Pembelajar berorganisasi yang baik perlu dilestarikan, pembelajaran dan modus dalam organisasi perlu disingkirkan dari organisasi,”harapnya.Sementara itu ditemui secara terpisah, Ketua YPLP PT PGRI Sukabumi terpilih Sanusi Harjadireja menampik semua tuduhan yang dilontarkan oleh Ketua PGRI Kota Sukabumi.

Menurutnya, semua kegiatan pemilihan dan pelantikan Ketua dan Pengurus YPLP PT PGRI Sukabumi yang baru sudah sesuai dengan AD/ART. Bahkan Uci (Sapaan akrab Sanusi Harjadireja,red) yang pernah menjabat sebagai Ketua PGRI Kota Sukabumi sebelum Dudung itu menyebut, jika Ketua PGRI Kota Sukabumi sekarang yakni Dudung Nurullah Koswara belum dewasa dalam berorganisasi.

“Coba dia (Dudung,red) belajar dewasa berorganisasi, saya rasa dia tidak paham mengenai AD/ART kepengurusan YPLP. Kalau memang ada yang tidak berkenan kan bisa di musyawarahkan terlebih dahulu,”tegas Uci. Ia membantah jika pemilihan dan pengukuhan Ketua dan Pengurus YPLP PT Sukabumi dilakukan secara mendadak, pasalnya hal tersebut sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.

Kembali ditegaskan Uci, YPLP PT PGRI Sukabumi diatur oleh YPLP Provinsi Jawa Barat (Jabar). Sehingga pihak provinsi memiliki wewenang, untuk mengatur dan menunjuk langsung kepengurusan YPLP daerah seperti di Sukabumi. Maka, wajar saja jika saat pemilihan ketua dan anggota YPLP tidak melibatkan PGRI Kota maupun Kabupaten Sukabumi.

Sementara itu, disinggung soal dirinya yang dituduh sebagai caleg partai politik, Uci pun menanyakan kembali tuduhan tersebut. Menurutnya, tidak masalah jika caleg bisa menjabat sebagai ketua pengurus organisasi.

“Tuduhan itu dari mana dan apa alasannya? Tidak ada larangan bahwa caleg dari partai politik tidak boleh menjabat ketua organisasi selama itu memang tertuang di AD/ART, kalau memang bermasalah kenapa YPLP pusat tetap melantik, kan sebelum pelantikan Dudung juga sempat mengirim surat penolakan ke pusat, tetapi kenapa saya tetap dilantik? Berartikan memang tidak ada masalah,”tandasnya.

Adanya kritikan yang dilontarkan kepadanya, Uci pun meminta kepada Ketua PGRI Kota Sukabumi untuk belajar dewasa berorganisasi.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *