Mix and Match Velg: Tampil Beda, tapi Tetap Aman

Velg menjadi salah satu bagian favorit yang kerap mendapat sentuhan dari pemilik kendaraan roda empat. Seiring dengan tren, pilihan ’’sepatu’’ mobil pun makin beragam.

MEMODIFIKASI velg memang lebih berkaitan dengan urusan style. Kendati demikian, nilai plus dari sisi tampilan tersebuttetap harus memperhatikan sisi safety dan kenyamanan.

Pemilihan velg bisa dimulai dari mengenali karakter asli mobil. Mobil sedan atau hatchback Jepang, misalnya. Opsi yang dipilih bisa mengerucut kepada jenis-jenis velg yang Japanese look dan racing. Sedangkan mobil-mobil Eropa akan cocok dengan jenis velg yang luxury. Desain spoke atau jari-jari velg berperan penting menentukan tema.

Menurut owner TKB Group Hendra Wijaya, velg dengan lima sampai tujuh spoke akan kental menampilkan kesan sporty. Sementara itu, velg dengan spoke yang lebih rapat memberikan kesan elegan.’’Selebihnya, pilihan warna yang akan menentukan. Warna solid cocok untuk tema sporty, sedangkan yang beraksen polish itu terkesan elegan,’’ ujar Hendra.

Kunci berikutnya yang berpengaruh kepada tampilan yang proper adalah ukuran. Umumnya pemilik tergoda melakukan inch up alias memasang velg yang lebih besar daripada ukuran standar. Normalnya dua sampai tiga angka dari bawaan normal. ’’Tetapi, paling favorit dua inch up. Itu sangat bergantung kepada mobilnya,’’ kata Hendra.

Untuk mobil kecil seperti city car, inch up satu angka sudah cukup ideal. Hendra mencontohkan, mobil Toyota Agya, DaihatsuAyla, atau Honda Brio. Inch up dua angka pada mobil dengan dimensi tersebut harus dikompensasi dengan ukuran ban yang

lebih tipis supaya tidak mentok. Artinya, kenyamanan bisa berkurang. Di sisi lain, mobil dengan ruang roda yang lebih besar seperti SUV masih bisa menoleransi inch up tiga sampai lima angka dari ukuran standar.”Seperti Fortuner atau Pajero, itu masih bisa inch up sampai ukuran 22 inch. Kalau untuk CH-R atau Juke yang bawaannyasudah ring 17, bisa naik tiga angka menjadi 20,’’ papar Hendra.

Eric Tanzil dari Permaisuri Ban menambahkan, sisi safety perlu diperhatikan dalam instalasi modifikasi kaki-kaki. Caranya, men cari velg sesuai dengan spesifikasi kaki-kaki mobil. Banyak beredar velg replika yang memiliki PCD tidak sesuai dengan stan dar pabrikan. Padahal, umumnya mobil berukuran 5×112 atau 5×114. ’’Asal pasang bisa saja, tetapi tentu berpengaruh ke safety,’’ jelasnya.

Menurut Eric, melakukan inch up pada velg sebaiknya memperhatikan total diameter awal roda standar. Pemilik kendaraan setidaknya harus memastikan bahwa setelah diganti dengan velg yang lebih besar dan ban baru, diameter roda masih 90 persen

sama dengan ketika kendaraan menggunakan velg standar. Tentu saja hal itu berkaitan dengan penampilan supaya kaki-kaki tidak terlihat terlalu besar atau terlalu kecil. Diameter yang sama juga diharapkan tidak mengganggu radius putar dari kendaraan tersebut. Para pemain aftermarket itu membeberkan bahwa pemilik kendaraan roda empat sekarang sudah makin banyak yang ingin

keluar dari pakem. Misalnya, lanjut Hendra, saat ini banyak pemilik MPV yang ingin mendapatkan penampilan lebih kekar dengan memilih velg berjari-jari besar layaknya SUV. Sementara itu, pemilik SUV saat ini juga mulai banyak melirik velg-velg racing yang umumnya diadopsi mobil dengan dimensi lebih kecil. ’’Semua kembali ke selera. Beberapa konsumen ada yang justru suka tampil beda,’’ tandasnya.

 

(agf/c4/fal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *