RADARSUKABUMI.com – Harga minyak mentah dunia kembali mengalami penurunan. Salah satu sebabnya lantaran stok cadangan mengalami peningkatan.
Dilanlansir CNBC, harga minyak turun ke posisi terendah dalam periode dua minggu ini, kamis (11/10/2018). Harga minyak jatuh karena persediaan minyak mentah AS naik lebih dari yang diharapkan. Stok minyak mentah AS naik lebih dari yang diperkirakan pada pekan lalu. Sementara persediaan bensin meningkat.
Dihari kemarin harga minyak mentah dunia terus merangkak naik, menembus USD 75 per barel, Rabu (10/9).
Atas kenaikan tersebut, PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai Rabu (10/9) dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB.
Sementara untuk harga BBM jenis Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik. Adapun, khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah, sementara ini harga tidak naik.
Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp 9.800 per liter.
Kenaikan harga BBM non subsidi ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya pada awal Juli lalu, Pertamina telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya Pertamax Series dan Dex Series. Kenaikan harga Pertamax ini berlaku di SPBU seluruh Indonesia.
“Bahan baku BBM adalah minyak mentah, tentunya ketika harga minyak dunia naik akan diikuti dengan kenakan harga BBM,” ungkap Adiatma Sardjito Vice President Corporate Communication Pertamina dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (20/6). (*)
