Marwan Minta Warga kurangi penggunaan kantong plastik

SUKABUMI— Bupati Sukabumi, Marwan Hamami meminta kepada masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan kantong plastik dalam melakukan berbagai aktivitas khususnya saat berbelanja yang tujuannya untuk mengurangi limbah plastik khususnya di lokasi wisata laut.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi menggunakan kantong plastik untuk berbagai aktivitas sehari-hari, karena dampak penggunaannya berbahaya seperti dibuang ke sungai, tanah dan laut sehingga menjadi limbah dan merusak lingkungan,” kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi,

Bacaan Lainnya

Menurutnya, pihaknya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi sudah mulai membagikan kantong multiguna yang terbuat dari kain. Barang tesebut sudah dibagikan ke masyarakat khususnya yang saat berbelanja di pasar.

Untuk saat ini pihaknya masih melakukan imbauan, namun tidak menutup kemungkinan akan ada larangan penggunaan kantong plastik setelah seluruh kebutuhan dan sosialisasi di masyarakat terpenuhi.

Diharapkan dengan menggunakan kantong multiguna ini penggunaan kantong plastik bisa berkurang, karena yang dikhawatirkan adalah dampaknya seperti belum lama ini DLH melaukan pembersihan tumpukan sampah di Pantai Loji, Kecamatan Simpenan yang mayoritas limbah itu terbuat dari plastik.

“Kita harus mulai meninggalkan secara perlahan penggunaan kantong plastik dalam berbagai aktivitas sehari-hari dan tentunya langkah ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak dari penggunaan kantong plastik,” tambahnya.

Sementara, Kepala DLH Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir mengatakan dari penelitian yang dilakukan pihaknya rata-rata satu orang warga di Kabupaten Sukabumi kantong plastik sebanyak 0,4 kg.

Jika tidak dikendalikan dari sekarang maka limbah plastik akan terus menumpuk, karena benda ini sulit diurai oleh tanah dan membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun. “Kami ajak masyarakat untuk beralih menggunakan kantong multiguna yang bahannya mudah terurai oleh tanah dan tidak mencemari lingkungan,” katanya.

 

(*/ant)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *