Beda Daerah, Beda Batik

GONTA-GANTI batik sesuai tempat bertugas. Itulah yang biasa dilakukan Suhariyanto. Setiap ada tugas ke daerah-daerah, kepala Badan Pusat Statistik (BPS) itu selalu berusaha memakai batik khas daerah yang dikunjungi.

’’Misalnya waktu saya ke Maluku Utara, saya pakai batik yang gambar cengkih. Kemarin waktu saya ke Lampung juga pakai batik dari sana,” katanya Senin lalu (1/10).

Menurut pria yang kerap disapa Kecuk itu, memakai batik dengan ciri khas daerah yang dikunjungi adalah bentuk penghargaan kepada bangsa. Sebab, keberagaman motif

dan corak batik adalah warisan budaya yang tidak dimiliki bangsa lain. Karena itu, kekayaan budaya tersebut harus dijaga bersama.

Hal tersebut juga dia ajarkan kepada para pegawai BPS yang tersebar di 33 provinsi. Kecuk ingin warga di daerah bangga dan mencintai batik khas daerah masing-masing. ’’Saya tidak mau pakai baju yang sama dua kali di daerah yang berbeda,” lanjut pria 57 tahun tersebut.

 

(rin/c17/ttg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *