SERING NYERI TENGKUK/LEHER?

A. Pengertian Cervical Root Syndrome / Nyeri Tengkuk

Cervical Root Syndrome adalah keadaan yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi akar-akar saraf cervicalis, yang ditandai dengan nyeri di leher yang menyebar ke lengan atau tergantung pada akar saraf yang tertekan (Dorland, 1985).

Bacaan Lainnya

Nyeri cervical merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan seseorang datang berobat ke fasilitas kesehatan. Di populasi didapatkan sekitar 34% pernah mengalami nyeri cervical dan hampir 14% mengalami nyeri tersebut lebih dari 6 bulan. Pada populasi diatas 50 tahun, sekitar 10% mengalami nyeri cervical (Turana, 2005). Dr. Ahmad Toha Muslim (2005) mengemukakan bahwa sekitar 80 % penduduk di kota bandung pernah mengalami sakit leher.

B. Penyebab Cervical Root Syndrome

Pada keadaan normal, akar-akar saraf akan menempati seperempat sampai seperlima, sedangkan sisanya akan diisi penuh oleh jaringan lain sehingga tidak ada ruang yang tersisa. Bila foramen intervertebralis ini menyempit akibat adanya osteofit, maka akar-akar saraf yang ada didalamnya akan tertekan. Saraf yang tertekan ini mula-mula akan membengkok.

Perubahan ini menyebabkan akar-akar saraf tersebut terikat pada dinding foramen intervertebralis sehingga mengganggu peredaran darah. Selanjutnya kepekaan saraf akan terus meningkat terhadap penekanan, yang akhirnya akar-akar saraf kehilangan sifat fisiologisnya. Penekanan akan menimbutkan rasa nyeri di sepanjang daerah yang mendapatkan persarafan dari akar saraf tersebut.

C. Tanda dan Gejala

Adapun gejala yang khas dari CRS yaitu rasa nyeri yang menjalar mengikuti alur segmentasi serabut syaraf yang lesi sehingga disebut dengan nyeri radikuler, gangguan fungsi motoris yang ditandai dengan kelemahan otot berdasarkan distribusi myotom, terjadi spasme otot, gangguan sensibilitas pada segmen dermatom, gangguan postural yang terjadi akibat menghindari posisi nyeri, dan pada kondisi kronis timbul kontraktur otot dan kelemahan otot pada regio cervical (Adam dan victor, 1980).

D. Komplikasi

Komplikasi dari CRS adalah atrofi otot-otot leher dan adanya kelemahan otot-otot leher dan bahu, dan ketidakmampuan tangan untuk melakukan aktifitas (Sidharta, 1984).

E. Penanganan Oleh Fisioterapi

Modalitas fisioterapi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan CRS adalah dengan Elektro Terapi seperti MWD, Infra Red, Ultra sound, dan Manual Therapy serta Exercise Thrapy. Dalam kasus ini diharapkan fisioterapi mempunyai peran dalam membantu mengurangi nyeri leher pasien.

Karena bila tidak dilakukan atau diberi tindakan fisioterapi, maka akan timbul masalah baru yaitu adanya kontraktur otot-otot leher, penurunan nilai kekuatan otot, adanya spasme otot-otot pada ektremitas, adanya gangguan postural.

1. Infra Red (IR)

Infra red adalah gelombang elektromagnetik dan merupakan cahaya monokromatis (pada level frekuensi tertentu) oleh karena itu gelombang ini merambat lurus dan menghasilkan efek panas.

Ffek panas tersebut otomatis temperature akan naik dan memiliki manfaat antara lain mengurangi atau menghilangkan nyeri, rileksasi otot, meningkatkan suplai darah dan menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme.

2. UltraSound

Ultrasound Therpay adalah suatu terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelombang suara yang frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang digunakan dalam fisioterapi adalah 0,5-5 MHz dengan tujuan untuk menimbulkan efek terapeutik melalui proses tertentu.

Tujuanya yaitu meningkatkan sirkulasi darah, rileksasi otot, mempercepat proses penyembuhan jaringan dan mengurangi nyeri.

3. Manual therapy

Efek fisiologis manual therapy antara lain memperlancar peredaran darah, mencetuskan hormon endhorphin dan merilekskan otot.

Secara keseluruhan proses tersebut kemudian dapat meningkatkan relaksasi otot sehingga mengurangi nyeri, meningkatkan jangkauan gerak, kekuatan, koordinasi, keseimbangan dan fungsi otot, mengurangi atau menghilangkan ketegangan saraf dan mengurangi rasa sakit.

4. Exercise Therapy / Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan gerak tubuh baik secara aktif maupun pasif.

Berikut ini beberapa keadaan yang umumnya dapat diperbaiki dengan terapi latihan yaitu nyeri, kelemahan dan penurunan ketahanan otot, pengurangan jangkauan gerak yang dapat dikarenakan oleh kekakuan kapsul sendi maupun pengurangan panjang otot dan mobilitas sendi yang berlebihan, postur tubuh yang abnormal

Dari beberapa modalitas fisioterapi diatas merupakan modalitas terbaik yang kami berikan kepada klien/pasien kami, Dan kami sebagai team Fisioterapi RS Betha Medika menyediakan modalitas-modalitas tersebut untuk memberikan pelayanan bagi anda yang menderita nyeri Tengkuk/ Leher, segera tangani keluhan anda dengan cepat dan tepat! salam semakin sehat, dari kami keluarga besar RS Betha Medika.(*)

 

Oleh : Syamsudin,AMD.FT
Fisioterapis RS Betha Medika

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *