Kawasan Kumuh Masih Luas

WARUDOYONG– Target pemerintah pusat di tahun 2019 bebas kawasan kumuh nampaknya tidak akan tercapai di Kota Sukabumi. Pasalnya, dari total 139 hektar kawasan kumuh yang ada, hingga saat hanya berkurang 50 hektar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Sukabumi, Asep Irawan menjelaskan, persoalan kumuh di Kota Suakbumi tersebut dinamis. Artinya, saat satu kawasan dibenahi, kawasan lainnya bermunculan.

Bacaan Lainnya

“Persoalan pengentasan kawasan kumuh ini memang cukup dinamis ya, sepertinya target pemerintah pusat cukup sulit. Tapi, hal ini tidak menyurutkan sedikit pun kami untuk terus mengurangi kawasan kumuh yang ada di Kota Sukabumi,” jelasnya kepada Radar Sukabumi saat ditemui diruang kerjanya, kemarin (19/9).

Kendati demikian, dengan berbagai intervensi program. Baik dari pemerintah pusat, wilayah maupun daerah, sepeeti dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen (Direktorat Jenderal) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), secara bertahap kawasan kumuh yang di Kota Sukabumi terus berkurang.

“Berbagai program, khususnya Kotaku yang terdiri dari National Slum Upgrading Program (NSUP) dan Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP-2) ini dirasa amat efektif mengentaskan kawasan kumuh, terangnya.

Program Kotaku itu, sebut Asep, dilaksanakan di 15 kelurahan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) kawasan kumuh. Sepeti program NUSP yang dilaksanakaan di Kelurahan Kebonjati dan Kelurahan Selabatu di Kecamatan Cikole. Kelurahan Citamiang dan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang. Kemudian Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh.

Sedangkan untuk NUSP-2 tersebar di 12 kelurahan, yaitu Kelurahan Sukakarya, Gedongpanjang, Cipanengah, Tipar dan Kelurahan Cikondang, serta Kelurahan Situmekar, Warudoyong, Sriwidari, Cisarua, Sindangpalay, Limusnunggal dan Kelurahan Subangjaya.

“Sasaran dari program Kotaku ini yaitu pembangunan jalan lingkungan, septic tank komunal, drainase dan sarana air bersih. Kami juga berharap, masyarakat harus ikut andil dan berpartisipasi dalam mengentaskan kawasan kumuh ini,” imbuhnya.

 

(upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *