SBY: Ekonomi Rakyat Lebih Penting Dari Proyek Infrastruktur

JAKARTA– Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menekankan bahwa kebijakan pemerintah yang menyentuh langsung ekonomi masyarakat lebih penting ketimbang proyek-proyek infrastruktur. Hal itu disampaikan SBY dalam acara peringatan hari ulang tahun ke-17 Partai Demokrat di Gedung Teater Jakarta. Pada mulanya, SBY menekankan bahwa semasa dia menjabat sebagai presiden selama 10 tahun, janji Partai Demokrat untuk membangun Indonesia yang lebih aman, damai, adil, sejahtera, dan yang lebih demokratis dapat diwujudkan.

Meskipun diakuinya masih ada beberapa kekurangan dan masih banyak pula pekerjaan rumah yang harus dilakukan. “Semua hal yang telah kita raih dan capai itu tentulah tidak jatuh dari langit. Ada rencananya, ada programnya, dan ada implementasinya. Ini semua memerlukan kepemimpinan dan manajemen pemerintahan yang efektif dari pusat hingga daerah. Jadi jelas bukan asal-asalan dan bukanlah auto-pilot,” katanya, Senin (17/9).

Bacaan Lainnya

Dipastikanya, Partai Demokrat sangat peduli dan mengutamakan taraf hidup rakyat yang tergolong miskin dan rentan miskin, yang jumlahnya tak kurang dari 40 persen dari seluruh penduduk Indonesia atau sebanyak 100 juta orang. Selama menjadi presiden itulah dia terus berupaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil, dengan berbagai program yang sangat pro rakyat untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan.

“Ini tidak mengada-ada dan juga bukanlah sebuah pencitraan. Bagi saya, menolong dan meningkatkan kualitas hidup golongan miskin dan kurang mampu adalah merupakan kewajiban moral,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, ekonomi pasar bebas dan kapitalisme sering tidak sensitif dan tidak peduli pada kemiskinan dan kesenjangan. Karena itu, justru pemerintah harus hadir, peduli dan melakukan langkah-langkah serius untuk meningkatkan taraf hidup mereka. “Jika ada konflik penentuan prioritas dalam kebijakan ekonomi, saya berpendapat bahwa rakyatlah yang diutamakan. Bukan berarti pembangunan infrastruktur fisik tidak penting, karena ketika Partai Demokrat berada di pemerintahan, pembangunan infrastruktur juga dilakukan,” paparnya.

“Tetapi, sekali lagi, rakyat yang sedang susah harus kita utamakan,” imbuhnya seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

 

(aga)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *