Jokowi: Isu SARA Tidak Mendewasakan Demokrasi

JAKARTA – Dukungan kalangan ulama terhadap dua kandidat di Pilpres 2019 terpecah. Sebagian mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo – Ma’ruf Amin, sisanya ke Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Lalu apa tanggapan Jokowi?

Bapak tiga anak itu menanggapinya biasa saja. “Indonesia negara demokrasi, sering saya sampaikan ada satu kelompok pendukung Pak Prabowo, kelompok lain dukumg saya dan kiai. Ya ini demokrasi. Silakan enggak dilarang di negara demokrasi,” ucap Jokowi.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikannya usai membuka acara pembekalan Caleg DPR dari Partai Perindo, di Jakarta Concert Hall, Inews Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9).

“Tapi tentu saja ada kelompok lain yang juga memberikan dukungan misalnya ke Kiai Ma’ruf Amin, ya apa pun kami semua tahu bahwa Kiai Ma’ruf Amin ulama besar, ketua MUI, tidak bisa ditutup-tutupi memang faktanya seperti itu,” jelas suami Iriana.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan bahwa dukungan masyarakat di Pilpres harus dalam konteks yang sehat, fair. Publik juga bisa menguji ide, gagasan program yang disampaikan maupun telah dilaksanakan. Bagi Jokowi, penting untuk bersama-sama menjaga agar demokrasi di negara ini berjalan sehat. Apalagi Pemilu merupakan kontestasi gagasan, hasil kerja, prestasi dan rekam jejak. “Jangan sampai kita dalam Pilpres ini memakai SARA lagi. Cara fitnah yang saya kira tidak mendewasakan mematangkam demokrasi kita,” pungkasnya.

 

(fat/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *