Saat ini, pihaknya sedang menunggu informasi terkini. Karena malam ini (kemarin.red), Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi sedang melaksanakan rapat ditingkat Provinsi Jawa Barat. Meski demikian, pihaknya mengaku akan tetap melakukan aksi mogok mengajar.
“Karena, nasib kami sedang kritis dan waktunya tinggal tiga hari lagi. Lantaran, rekrutmen CPNS akan mulai dibuka oleh pemerintah pada Rabu (19/9). Jadi apabila hal ini terjadi, maka nasib guru honorer yang berumur 36 tahun ke atas akan habis dan tidak bisa mengikuti CPNS,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Forum Honorer Kecamatan Gunungguruh, Elsa Lesmana mengatakan, seluruh guru honorer di Kecamatan Gunungguruh khsususnya bagi yang mengajar di SD, akan melakukan aksi mogok mengajar dengan menggelar unjuk rasa dan doa bersama yang akan dipusatkan di Gedung Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Gunungguruh.
“Kami dari forum honorer Kecamatan Gunungguruh meminta kepada pihak yang berwenang, untuk dapat memberikan SK Bupati Sukabumi supaya legalitas honorer semakin kuat dan dapat diakui pemerintah pusat,” kata Elsa.
Selain itu, pihaknya juga mendesak pemerintah agar segera membuatkan payung hukum yang jelas untuk meningkatkan status honorer menjadi CPNS. Hal ini dilakukan, berdasarkan masa kerja paling lama secara bertahap sesuai kebutuhan yang dilaksanakan terus berkelanjutan sampai semua honorer habis tuntas diangkat menjadi CPNS.
