Resmi Tutup, Path: The Last Goodbye

Path, sebuah media sosial urban, resmi mengumumkan bahwa layanan aplikasi tersebut ditutup. Ini dapat dilihat dalam unggahan di aplikasinya dengan tulisan “The Last Goodbye” (selamat tinggal yang terakhir).

Unggahan yang disertai dengna gambar ikon-ikon dan tulisan perpisahan itu juga disertai dengan ucapan penyesalan kepada penggunanya bahwa layanan Path akan berhenti beroperasi. Para pengguna diimbau untuk membuka situs mereka agar mendapat penjelasan lebih detil untuk melakukan pengembalian dana dan data.

Bacaan Lainnya

Perpisahan ini pun menuai reaksi dari para pengguna setianya. Ada yang tidak percaya, ada yang mengungkapkan kenangan dan pengalaman bahkan ada yang terharu pada medsos berlogo merah itu.

Path sendiri dibuat pada 2010 di San Francisco, Amerika Serikat oleh Dave Morin, Shawn Fanning, Dustin Mierau.

Awalnya media sosial ini dibuat sebagai jejaring sosial pribadi. Sebab, di awal kehadirannya, Path membatasi jumlah orang yang bisa terkoneksi hanya 150 orang saja.

Di awal tahun 2014, medsos ini pernah menimbulkan polemik. Karena sempat mendapat investasi dari Bakrie Global Group asal Indonesia dalam pendanaan Seri C pada Januari 2014.

Selain Bakrie Global Group, sejumlah investor juga terlibat dalam pendanaan tersebut, antara lain Greylock, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital. Mereka memberi total pendanaan senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar.

Path kemudian dijual ke perusahaan DaumKakako pada Mei 2015. Namun hingga setahun berada di bawah DaumKakao, aplikasi ini juga tak alami kemajuan.

(izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *