Mahasiswa Ontrog PT KAI

WARUDOYONG– Kenaikan tarif Kereta Api (KA) Pangrango Sukabumi-Bogor tidak hanya menimbulkan keresahan di masyarakat, melainkan juga kalangan mahasiswa. Seperti, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi.

Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Kota Sukabumi, Budiman menilai, kenaikan tarif KA Pangrango tidak manusiawi. Artinya, kenaikan itu menimbulkan keresahan bagi masyarakat. “Kami datang ke PT KAI Sukabumi untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan dari masyarakat atas keresahan kenaikan tarif KA, karena kami melihat kenaikan kali ini cukup tidak manusia,” jelasnya kepada Radar Suakbumi, kemarin (13/9).

Bacaan Lainnya

Diawal aktivasi KA Pangrango itu, lanjut Budi, cukup menjadi alternatif moda angkutan cepat. Karena memang, untuk menuju Bogor dari Sukabumi terkendala kepadatan arus lalu lintas. “Kami lihat, kenaikan ini tidak terjadi di daerah lain. Bahkan, terkesan kenaikan tarif tidak memiliki alasan. Makanya, kami datang kesini,” ujarnya.

Dirinya mendesak, agar PT KAI dapat menormalisasi kembali tarif KA tersebut, sehingga tidak memberatkan masyarakat. Selain itu, pihaknya meminta kejelasan dari faktor kenaikan kereta tersebut. “Intinya, audensi ini untuk meminta kejelasan apa saja yang menjadi faktor kenaikan tarif itu,” tegasnya.

Sementara hasil dari audensi, ungkap Budi, dinilainya tidak memuaskan. Lantaran, pihak PT KAI Daop I tidak bisa menjawab apa yang dipersoalkan olehnya, dengan alasan kenaikan tersebut merupakan kebijakan PT KAI pusat. “Jelas kami kecewa, mereka (PT KAI Daop I Sukabumi,red) tidak bisa menjelaskan apa yang kami tanyakan,” pungkasnya.

 

(Cr15/d).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *