Desak ISTN Cabut Skorsing Mahasiswa

JAKARTA – Hukuman skorsing yang diberikan Rektorat Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) kepada sejumlah mahasiswa, disesalkan. Yang mana surat keputusan, hanya bermula dari larangan kegiatan penyambutan mahasiswa baru oleh Lembaga Kemahasiswaan ISTN.

Tak terima dengan larangan itu, para mahasiswa melakukan unjuk rasa. Namun, alih-alih tuntutannya dipenuhi, pihak rektorat malah mengganjar para mahasiswa yang ikut unjuk rasa dengan surat pemanggilan orang tua dan berujung skorsing.

Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana mengaku menyayangkan tindakan yang dilakukan pihak ISTN kepada sejumlah mahasiswa yang menyuarakan aspirasi.

“Saya berharap kedua belah pihak dapat duduk bersama melakukan mediasi untuk berdamai dan mencari solusi terbaik untuk kegiatan penyambutan mahasiswa baru oleh lembaga kemahasiswaan ISTN,” jelasnya dalam keterangan pers.

Putu mendesak pihak kampus segera mencabut skorsing terhadap para mahasiswa.

“Mereka ini generasi penerus bangsa, didik mereka sebaik-baiknya. Mereka ini berperan penting dalam pembangunan kedepan baik dari kekuatan moral dan persatuan bangsa,” ujarnya.

Bagi seluruh mahasiswa, politisi Partai Demokrat itu juga meminta untuk tidak selalu melakukan unjuk rasa dalam menyelesaikan masalah. Diharapkan, mahasiswa dapat lebih mengutamakan dialog.

“Pihak kampus tidak bisa langsung memberikan skorsing kepada mahasiswa tanpa penjelasan yang berarti. Kalau memang pihak kampus melarang acara tersebut jelaskan. Begitu juga dengan adik-adik mahasiswa yang harus terbuka dengan kegiatan tersebut kepada pihak kampus. Mari saling menyebarkan virus positif, tidak saling membenci tapi saling mengisi,” pungkas Putu.

Senin lalu (10/9), mahasiswa ISTN menggelar unjuk rasa di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia demi mengadukan skorsing yang dilakukan Rektorat ISTN secara sepihak.

 

(wah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *