Cikidang Bukan Jalur Tengkorak

RADARSUKABUMIcom – Kecelakaan maut di Jalur Cikidang tak hanya menyita perhatian pemerintah pusat, tapi juga berdampak besar terhadap masyarakat sekitar. Kini, muncul sejumlah masalah, mulai dari stigma jalur alternatif Cikidang merupakan jalur ‘tengkorang’ hingga larangan bus dan kendaraan besar melintas jalur tersebut.

Padahal, kalau dilihat dari sebelum kejadian, jalan tersebut aman dan dinyatakan laik untuk dilewati sejumlah kendaraan. Buktinya, sudah dua tahun ini bus Damri Jurusan Palabuhanratu-Bogor melintas bolak-balik menggunakan jalur tersebut.

Bacaan Lainnya

Selain itu juga, masalah adanya larangan dari pihak kepolisian yang tidak memperbolehkan masuk bus menjadi masalah serius bagi kalangan pengelola wisata dan masyarakat sekitar. Berdasarkan penulusuran wartawan koran ini dilapangan, masalah demi masalah akibat kecelakaan ini muncul kepermukaan, baik dari kalangan masyarakat dan pengelola wisata di wilayah tersebut.

“Kami tidak rela kalau jalur ini dianggap jalur tengkorak. Makanya masyarakat akan melakukan gerakan untuk menghilangkan stigma tersebut kepada pemerintah,” jelas salah satu pengelola tempat wisata arum jeram Thamrin Hidayat kepada koran ini, kemarin (12/9).

Menurutnya, pernyataan polisi tentang penutupan jalur tersebut untuk tidak masuk bus harusnya dibicarakan terlebih dahulu dengan masyarakat dan pengelola wisata. Soalnya, mau gimanapun wilayah Cikidang merupakan daerah penunjang wisata dunia yaitu Geoprak Ciletuh. Maka dengan adanya keputusan dan pernyataan jalur tengkorak, dirinya keberatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *