RADARSUKABUMI.com LEMBURSITU- Lahan seluas dua hektar di Jalan Cicadashilir, Kampung Lamping, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu hangus dilalap si jago merah. Akibat bencana kebakaran lahan yang ditanami pohon, bambu dan tanaman palawija itu kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain mengungkapkan, dugaan kuat penyebab kebakaran lahan milik Iskandar ini yakni pembakaran yang tidak diawasi, karena material disekitar lahan mudah terbakar menyebabkan api cepat menyebar.
“Luas lahan keseluruhannya empat hektar, tapi yang terbakar hanya dua hektar karena kami (BPBD,red) bergegas datang kelokasi. Kejadiannya sekitar pukul 15:15 WIB,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, Jumat (7/8).
Adapun untuk penanganan kebakaran lahan tersebut, pihaknya menerjunkan tiga unit armada pemadam kebakaran dengan 20 petugasnya. Sedangkan api berhasil dikendalikan setelah melakuakn pemadaman selama satu jam. “Tidak ada korban jiwa, hanya saja memang seluruh isi lahan terbakar. Hasil perhitungan sementara, kerugian diprediksi mencapai Rp 20 juta,” sebutnya.
Kendati musim kemarau mulai berakhir, namun pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati saat membakar sampah. Karena memang, dimusim kemarau ini lahan cukup rentan terbakar, ditambah hembusan angin cukup kencang sehingga membuat api dengan mudah menjalar.
“Ya,memang hujan mulai turun diwilayah Kota Sukabumi. Tapi, masyarakat harus tetap waspada, terutama saat membakar sampah dan jangan membuang pntung rokok sembarangan karena bisa saja menjadi pemicu kebakaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Deden, ketua RT setempat mengaku, kebakaran tersebut saat dirinya hendak melaksanakan salah asar. Melihat kobaran api yang semakin membesar, dirinya langsung meminta bantuan warganya.
“Kejadiannya pasa adzan ashar lah, melihat itu kami langsung berupaya mengevakuasi dengan peralatan yang ada sebelum petugas pemadam datang,” tukasnya. (cr15/t)
