Tewasnya Dua Teroris Penambak Polisi

JAKARTA— Rajendra Sulistiyanto dan Ica Ardebaron, terduga teroris yang menembak dua polisi di jalan Tol Cipali, Cirebon meregang nyawa terkena timah membara Densus 88 Anti Teror kemarin (3/9). Keduanya melawan anggota Densus 88 dengan senjata rampasannya. Tidak ada lagi kekhawatiran adanya terduga teroris yang berkeliaran membawa senjata.

Rajendra alias RS diketahui melakukan dua serangan terhadap anggota polisi. Senin (20/8) Rajendra berboncengan dengan seorang temannya menyerang Brigadir Angga Dwi Turanga dan merampas senjatanya. Lalu, dua petugas polisi Aiptu Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana ditembak saat partoli di Jalan Tol Cipali oleh Rajendra Jumat (28/8).

Bacaan Lainnya

Rajendra juga diketahui menantu dari Ahmad Surya, terduga teroris yang sebulan sebelumnya ditangkap. Karena itulah Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat menduga Rajendra ini melakukan aksi teror karena dendam.

Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan bahwa sebelum penangkapan terhadap RS sebenarnya merupakan rangkaian terakhir. Awalnya setelah perampasan dan penembakan dua anggota di Jalan Tol Cipali, Densus 88 melakukan peyelidikan dan menangkap dua terduga teroris berinial C dan G Minggu (2/9). ”keduanya membantu aksi teror yang dilakukan RS, H, I dan U,” tuturnya.

Selanjutnya, penangkapan dilakukan Senin pagi (3/9) pukul 09.30 terhadap RS dan IA. Dalam proses penangkapan itu terjadi perlawanan dari keduanya. Mereka diketahui membawa senjata api rampasan jenis Revolver. ”Keduanya akhirnya tertembak petugas dan meninggal dunia, senjata apinya berhasil disita,” paparnya.

Densus 88 tidak berhenti, karena diketahui masih ada dua orang yang juga terlibat. Yakni, KA dan MU. Keduanya memiliki peran membantu aksi teror yang dilakukan RS. ”Mereka membantu dalam konteks mengetahui ada rencana penyerangan, tapi tidak melapor,” jelasnya.

Kelompok manakah mereka? Dia mengatakan dari keterangan terduga teroris yang telah ditangkap diketahui mereka kelompok Jamaah Ansharut Daulah pimpinan Heru Komarudin. ”Heru Komarudin ini telah tertangkap dalam kaitannya penyerangan Rutan Mako Brimob beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Setyo menuturkan, anggota kelompok Heru ini berjumlah delapan orang saat Rutan Mako Brimob diserang. Empat orang tertangkap berama Heru dan empat orang belum tertangkap. ”Empat yang belum tertangkap itu adalah yang terhubung juga dengan perampasan dan penembakan petugas di Cirebon, salah satunya RS itu,” jelasnya.

Dengan penangkapan tersebut, berakhirlah drama terduga teroris yang berkeliaran membawa senjata api. Masyarakat tidak perlu lagi khawatir bila ada suara dor terdengar, ban meletuslah.

 

(idr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *