Enam Emas Antar Ikee Jadi MVP

RADARSUKABUMI.COM – UNTUK kali pertama dalam sejarah Asian Games, gelar atlet terbaik alias most valuable player (MVP) jatuh pada atlet perempuan. Dialah Rikako Ikee, perenang Jepang. Dia lebih dari pantas menerima gelar prestisius tersebut.

Capaian prestasinya fantastis. Selama berlaga di Asian Games 2018, Ikee membawa pulang 6 emas, 2 perak, dan satu perunggu. Empat emas di antaranya dihasilkan dari nomor individual. Dan semuanya memecahkan rekor Asian Games!

Bacaan Lainnya

’’Saya sangat bahagia, tapi juga kaget ketika penghargaan ini diberikan kepada saya,’’ ucap Ikee setelah pengumuman MVP di Main Press Center, JCC Senayan, kemarin. ’’Indonesia memberikan banyak kenangan indah,’’ tutur spesialis nomor gaya bebas dan kupu-kupu itu sembari terus menebar senyum kepada para awak media.

Ikee bercerita, sempat terdengar kabar kalau Asian Games kali ini tidak memberikan gelar MVP. Dia pun sedih. Seluruh kontingen renang Jepang pun mengemas koper dan pulang ke negara mereka. Namun, ternyata ada evaluasi ulang, dan MVP tetap diberikan. Ikee, yang sudah beberapa hari beristirahat di rumah, dikabari dirinya masuk kandidat MVP.

”Saya tidak mengira akan begitu cepat kembali ke Indonesia untuk menerima award ini,” tuturnya senang. Sebagai MVP, perenang 18 tahun itu pun mendapat uang tunai USD 50 ribu atau setara Rp 736 juta.

Ikee kini memegang rekor sebagai atlet perempuan yang mengoleksi medali terbanyak dalam satu edisi Asian Games. Capaiannya hanya kalah dari penembak Korea Utara So Gin-man, yang memborong tujuh emas pada Asian Games 1982 di New Delhi. Berkat kontribusi Ikee, Jepang menjadi juara umum renang. Mengalahkan Tiongkok yang punya Sun Yang. Kedua negara itu sama-sama mengumpulkan 19 emas. Tapi Jepang punya lebih banyak perak.

Sekembali ke Jepang, Ikee akan langsung mempersiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo 2020. Ini akan menjadi Olimpiade kedua baginya setelah 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Kala itu, masih 16 tahun, Ikee belum mampu bersaing hingga naik podium.

’’Waktu dua tahun ke depan bisa jadi sangat panjang. Tapi bisa juga sangat singkat. Saya sudah tahu apa yang harus dilakukan,’’ tutur Ikee. ’’Apalagi, Olimpiade ini diadakan di rumah saya. Saya ingin memberikan performa terbaik,’’ lanjut gadis kelahiran 4 Juli 2000 tersebut.

Ikee memulai karir sebagai perenang pada 2014. Namun, namanya baru dikenal setelah merebut dua emas di Kejuaraan Dunia Renang Junior FINA 2015 di Singapura. Dia terjun di dua nomor. Yakni, 50 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu. Catatan waktunya kala itu 25,46 detik untuk nomor 50 meter serta 57,25 detik di nomor 100 meter. Keduanya sukses memecahkan rekor event.

Setelah itu, karir Ikee terus melejit. Dia mengikuti banyak kejuaraan bergengsi. Meski tidak melulu mendapat emas, Ikee nyaris tak pernah absen dari podium.

Tahun ini dia memegang dua rekor Asia untuk nomor gaya bebas. Pada Japanese Championship Tokyo 8 April lalu, Ikee sukses membukukan waktu 53,03 detik untuk jarak 100 meter. Sementara itu, di nomor 200 meter gaya kupu-kupu, catatan waktunya 1 menit 54,85 detik. Catatan itu diperoleh ketika mengikuti Pan Pacific Championships di Tokyo.

 

(feb/c19/na)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *