Begal Tembak Ditempat Polda Jabar Bentuk Tim Pemburu Begal

BANDUNG— Walikota Bandung Ridwan Kamil menyetujui rencana pihak kepolisian untuk menindak tegas para begal yang meresahkan. Bahkan apabila memang diperlukan, ia setuju polisi melakukan tembak di tempat bagi penjahat jalanan itu. “Jangan macam-macam di Kota Bandung. Saya setuju tembak di tempat saja. Kepada kepolsian, urusan begal ini jangan dikasihani,” katanya di Pendopo Kota Bandung, kemarin (31/8).

Menurut dia, pelaku kejahatan yang kerap beraksi di Kota Bandung berasal dari luar daerah. Mereka sengaja beraksi di Kota Bandung karena banyak target yang bisa menjadi korban. “Kalau melihat statistiknya hampir 2/3 (pelaku) bukan KTP Bandung. Pelakunya itu menargetkan kota turis, kota wisata. Karena instrumen sosial warga Bandung mah sudah memadai, jadi menandakan ini kriminalitas murni,” ujar pria yang akrab disapa Emil ini.

Bacaan Lainnya

Karena itu, kata dia, apabila sesuai aturan diperlukan untuk ditindak tegas di tempat, ia mendukung polisi. “Kalau secara aturan memungkinkan dan bisa, saya setuju saja. Jika itu diperlukan untuk tembak ditempat saya setuju,” tandas Emil.Dalam kesempatan itu Emil meminta kepolisian dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab permasalahan keamanan dan ancaman sosial masih bisa terjadi kapan dan di mana saja.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Barat membentuk tim untuk membantu Polrestabes Bandung menangkap pelaku begal yang menewaskan salah seorang mahasiswi Politeknik STT Tekstil Bandung, Shanda Puti Ananda. “Pastinya kita `back up`, kita bantu. Tim kita juga turunkan,” kata Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Supratman.

Polda Jawa Barat, kata dia, akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah tegas dengan menerapkan tembak di tempat bagi para pelaku begal. Namun langkah tersebut masih akan dikaji terlebih dulu. “Kami akan melihat nanti. Kalau memang perlu, nanti kita lihat apa arahan Kapolda Jabar,” katanya.Pihaknya juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengusut kasus begal yang kini sedang marak di Kota Bandung. “Semoga dalam waktu dekat bisa terungkap,” kata dia.

Sebelumnya, seorang mahasiswi, Shanda Puti Denada (23 tahun) korban begal di Kota Bandung, meninggal dunia setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung. “Betul, sekitar pukul 00.00 WIB dini hari tadi, korban dinyatakan meninggal dunia, setelah sebelumnya dirawat dan kondisinya sempat kritis. Atas nama pribadi dan institusi saya menyampaikan bela sungkawa,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana ketika dihubungi melalui telepon, Jumat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *