PGRI Desak Gubernur Terpilih Gratiskan Biaya Pendidikan Anak Guru Honorer

SUKABUMI – Acara “Ngajabarkeun Suara Juara” diadakan di Gedung Merdeka, Bandung, Sabtu (25/8). Seluruh perwakilan masyarakat di Jawa Barat (Jabar) diberi kesempatan menyuarakan, mengaspirasikan dan memberikan informasi sekaitan masa depan Jabar. Aspirasi langsung diterima dan dijawab pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.

Pada kesempatan tersebut, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi juga ikut hadir menyampaikan aspirasi dan solusi untuk Jabar masa depan.

Bacaan Lainnya

Dalam acara tersebut, Ketua PGRI Kota Sukabumi Dudung Nurullah Koswara menyoroti soal guru-guru honorer.
Menurutnya, dalam konsep menjadikan Jabar Juara Lahir Bathin, ada hal yang sangat penting terkait nasib guru honorer, anak guru honorer dan guru berprestasi.

Tentunya aspirasi ini mendapat perhatian khusus dari pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih.”Alhamdulilah, Pak Ridwan langsung menjawab apa yang sudah saya aspirasikan. Tetapi bahwa Jabar Juara Lahir Bathin itu memiliki penafsiran berbeda bagi guru honorer,” terang Dudung kepada Radar Sukabumi, Minggu (26/8).

Dijelaskannya, Jabar Juara Lahir Bathin harus identik dan memberi kesejahteraan yang baik pada guru honorer. Bila konsepnya tidak menyentuh perbaikan kesejahteraan guru honorer, maka tidak ada artinya. “Jadi Jabar Juara itu bagi guru honorer adalah terkait “juara” dalam memperbaiki upah penghasilan guru honorer yang mengkwatirkan,” tuturnya.

Aspirasi yang disampaikan Dudung, memohon agar penghasilan setiap guru honorer di Jabar dapat mendekati UMR atau upah penghasilan minimal.”Guru honorer yang sarjana kalah jauh penghasilannnya dengan para buruh,”ulasnya.

Kedua, dirinya meminta kepada gubernur terpilih agar setiap anak guru honorer dibebaskan biaya sekolah. Mulai dari SD sampai SMA. Hal ini sesuai amanah UU RI No 14 Tahun 2005, terkait maslahat tambahan.Dirinya juga memohon masa depan putra-putri guru honorer harus lebih baik. Ia menghendaki terutama sekolah negeri, jangan memungut biaya sekolah bagi anak guru honorer.

“Bagaimana mungkin seorang guru honorer bergaji di bawah Rp500 ribu harus membiayai sekolah tiga orang anaknya. Apalagi guru honorer yang janda, berjuang sendiri,”katanya.Pihaknya mengaspirasikan kebijakan gubernur terpilih harus lebih afirmatif kepada para guru honorer.

“Pak Gubernur alangkah indahnya bila dari 26 kota dan kabupaten yang ada di Jabar, setiap tahun ada perwakilan 26 guru honorer yang diumrahkan oleh pemerintah Jabar. Gubernur terbaru harus bersinergi dengan organisasi profesi menyeleksi guru honorer paling dedikatif, lama mengabdi dan diberi umrah,”desaknya.

Apa yang disampaiakn Dudung, mendapat aplaus dari para hadirin. Bahkan salah seorang guru honorer dari Kabupaten Bandung Barat (KBB) Enung, berterimakasih dan memohon agar terus memperjuangkan guru honorer.

“Saya berharap Ridwan Kamil (RK) dan Uu sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih dengan slogan Jabar Juara Lahir Batin dapat benar-benar terasa dalam dunia pendidikan. Khususnya guru honorer semoga juara lahir (finansial,red) dapat di UMR-kan dan diberi SK oleh Gubernur sebagai Guru Tetap Daerah (GTD),”paparnya.

Sedangkan juara batinnya (perasaan,red). dapat disentuh dengan kebijakan yang afirmatif. Misal para guru honorer terbaik, terdedikatif ada jatah umrah setiap tahun.”Mengapa tidak, tidak harus selalu dari APBD Jabar dari sumber dana lain. CSR misalnya,”pungkasnya.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *