Tersiksa Glossopharyngeal Neuralgia sampai Sulit Menelan

Kadang sepuluh hari kambuh, kadang dua minggu. Dia pernah tidak kambuh sampai setahun. ’’Karena sudah sering merasakan sakit yang sama, saya jadi hafal tanda-tanda jika akan kambuh. Saya jadi trauma,’’ ucap ibu tiga anak itu.

Berat badan yang turun membuatnya masuk UGD. Infus jadi solusinya. Sambil kesakitan, Dewi sering browsing informasi yang berkaitan dengan sakitnya. Dia tertarik pada informasi salah satu website, lantas mengontaknya. Perjalanan Depok–Surabaya pun ditempuhnya.

’’Alhamdulillah, pada 2012 akhirnya penyebab sakit ditemukan. Ternyata ada pembuluh darah yang menempel di saraf IX saya,’’ tuturnya. Begitu tahu, Dewi langsung meminta dioperasi. Sebab, dia ingin rasa sakit itu segera sembuh.

Dokter Sofyanto menyebutkan, kasus yang dialami Dewi dan Tan jarang ditemui. Dari seribu lebih operasi yang sudah dilakukannya bersama tim Comprehensive Brain & Spine Center (CBSC), hanya ditemukan lima kasus. ’’Gejalanya ini dirasakan sepintas lalu. Tetapi, semakin lama intensitasnya semakin kuat,’’ urainya.

Pemicunya bisa adanya tekanan saat menelan. Tetapi juga bisa datang tiba-tiba. Penyebab paling sering adalah pembuluh darah yang mendesak saraf IX. Hal itu mengakibatkan pesan yang diantarkan ditangkap sebagai sinyal yang salah.

Hal itu umumnya terjadi secara natural. Khususnya kalangan lanjut usia. Tetapi, tidak tertutup kemungkinan pasien yang lebih muda juga mengalaminya. Selain itu, adanya tumor dan infeksi menjadi penyebab lain. Meski sangat jarang. Untuk memastikan, dokter melakukan pemeriksaan klinis yang diperkuat MRI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *