Melihat Cagar Budaya Rumah Bekas Tahanan Bung Hatta dan Syahrir

bekas rumah tahanan Bung Hatta dan Syahrir
SEJARAH: Salah satu bangunan bersejarah di Kota Sukabumi yang merupakan bekas rumah tahanan Bung Hatta dan Syahrir di komplek Stukpa Lemdikpol Bhayangkara.

Cagar budaya yang memiliki nilai sejarah bagi negara, sejatinya harus diperhatikan dan diurus oleh negara. Namun, berbeda dengan kondisi cagar budaya rumah bekas tahanan bung Hatta dan Syahrir yang nyaris tidak terurus baik, bagaimana kondisinya. Berikut liputannya

Oleh: Saqia Putri R, Radar Sukabumi

Bacaan Lainnya

Sebagian masyarakat Sukabumi mungkin banyak tidak tahu, keberadaan akan cagar budaya sebuah rumah bekas tahanan tokoh bangsa yang berukuran 25 kali 10 Meter. Padahal bangunan tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi negera ini, khususnya bagi masyarakat yang ingin mengetahui sejarah para penjuang melawan para penjajah.

Seharusnya dengan adanya saksi bisu Cagar Budaya Rumah Bekas tahanan Bung Hatta dan Syahrir yang terletak di jalan Bayangkara Kecamatan Gunung Puyuh bisa mempemudah untuk mencari informasi bagaimana sejarah sebetulnya.

Sejak tahun 1926 rumah ini berdiri kokoh, namun sejak tahun 1942 menjadi sejarah tersendiri saat kedua tokoh negara mendiami rumah ini selama 1,5 bulan dalam status tahanan hindia belanda. Tetapi saat ini, kurangnya perhatian dari Pemerintah daerah membuat kondisi Rumah Bekas tahanan Bung Hatta dan Syahrir menghawatirkan.

Berdasarkan pantauan wartawan koran ini, terlihat dari bangunan yang sudah lapuk, kroposnya tembok dan ubinnya yang sudah tidak baik lagi, serta hilangnya perabotan rumah tangga di rumah tahanan Bung Hatta dan Syahrir.

Kondisi ini dibenarkan oleh Mulyani (49) yang merupakan juru Pelihara rumah merasa disayangkan dan tidak tau menau tentang kejadian hilangnya yang dulu menghiasi rumah tahanan Bung hatta yang masih menjadi misteri.

“Tidak adanya fasilitas atau barang-barang asli di rumah ini menjadikan cagar budaya itu berkurang nilai historisnya. Saya awal kesini sebagai juru pelihara tidak mengerti dengan hilangnya perabot rumah ini apa karena diambil orang, diamankan, atau lapuk karena dimakan usia,” papar kepada Radar Sukabumi, kemarin (13/8).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *