Dari Bungkus Kopi, Mas Dipo Ciptakan Inspirasi

Harsudi Hartono (51), atau biasa dipanggil Dipo, pria setengah abad asal Gang Cikole Dalam RT 2/5, Kelurahan/ Kecamatan Cikole rela menghabiskan waktunya selama dua tahun untuk membuat spanduk ucapan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 dari bungkus kopi. Berikut kisahnya.

Laporan Lupi Pajar Hermawan, Radar Sukabumi

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang kini menginjak usia 73 tahun dirayakan seluruh masyarakat dengan berbagai macam cara. Dari mulai, memasang bendera, mengecat jalan hingga menggelar berbagai perlombaan.

Namun, hal berbeda di dilakukan oleh Harsudi Hartono (51), atau biasa dipanggil Dipo, pria setengah abad asal Gang Cikole Dalam RT 2/5, Kelurahan/ Kecamatan Cikole. Selama dua tahun lamanya, dirinya rela menghabiskan waktunya untuk mengayam 25 ribu bungkus kopi untuk dijadikan spanduk raksasa yang bertuliskan Dirgahayu NKRI Ke 73.

Kepada Radar Sukabumi, pria paruh baya yang berprofesi sebagai tukang pijat ini menceritakan proses pembuatan spanduk yang membuatnya bangga ini. Menurutnya, setiap malam Mas Dipo berkeliling Kota Sukabumi hanya untuk mencari bungkus kopi. “Motivasi awal pembuatan spanduk ini adalah rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap Negera ini, dari situlah saya memulai menganyam satu persatu bungkus kopi setiap hari selama dua tahun ini,” jelas Dipo kepada Radar Sukabumi, kemarin (13/8).

Buka tanpa kesulitan dan tantangan, proses pembuatan sepanduk yang memiliki panjang 10 meter dengan lebar 1,5 meter ini nyaris gagal karena sulitnya bekas bungkus kopi yang menjadi bahan utama. Namun, tekad dan semangat Mas Dipo ini akhirnya dapat menyelesaikan spanduknya. “Kendala yang dihadapi adalah sulitnya cari bungkus kopi, saya setiap malam menyisir warung kopi di seluruh pelosok jalan. Tidak hanya itu, bahkan kadang istri dan anak di cuekin,” ungkap Mas Dipo.

Sepanduk ketiga yang telah dibuatnya ini diharapkan dapat turut serta pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 73 di Kota Sukabumi. Bahkan, jika ada jalan dirinya ingin langsung menyerahkannya ke tangan Presiden RI, Joko Widodo. “Semoga saja spanduk yang dibuat ini bisa menginspirasi masyarakat banyak untuk dapat menjaga lingkungan, karena jika di kelola dengan baik sampah ini ternyata bermanfaat. Bahkan, kalau bisa sepanduk ini langsung saya serahkan ke Pak Jokowi,” imbuhnya.

Sementara itu, Yoyoh Haryati (41), istri Mas Dipo mengaku kerap kesal kepada ayah dari Ghani Ramadianto ini. Namun, selebihnya dirinya erasa bangga mempunyai suami yang memiliki niat kuat dan kreatif ini. “Kadang kesel, karena setiap hari yang dipikirkan itu sepanduk ini. Kami terkadang dilupakan, tapi secara umum saya bangga. Semoga saja dapat menjadi inspirasi untuk memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat,” tutupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *