Warga: Penebangan Pohon di TNGGP Blunder

SUKABUMI— Sejumlah warga mulai angkat bicara soal penebangan belasan pohon di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), batapa tidak 16 pohon jenis Damar (Agathis dammara) berada di hutan konservasi.

Salah satu warga yang juga pemerhati lingkungan dr. Hondo menegaskan bahwa pihaknya sangat menyayangkan adanya penebangan di TNGGP dengan asalan apapun, mestinya masih ada cara-cara yang lebih ramah dan arif dengan lingkungan.

Bacaan Lainnya

“Ya kami tetap menolak mestinya ada cara-cara yang lebih arif dan ramah lingkungan untuk membangun wisata alam apalagi dihutan konservasi, “jelas dr Hondo dalam pesan singkatnya,

Dirinya menjelaskan bahwa saat ini sudah banyak hutan yang rusak, dan dirinya juga mempertayakan ada berapa luas hutan yang rusak yang ada di Kabupaten Sukabumi dan faktanya hutan sudah berkurang dari mulai dari cagar alam, hutan produksi, hutan rakyat. Masa sekarang hutan konservasi harus dirusak lagi.

“perlu kita ketahui tinggal berapa sih luas hutan kita yang ada di Kabupaten Sukabumi?. Saya kira Sudah jauh sangat berkurang, contoh hutan cikepuh dan pasir piring sudah seperti apa sekarang,”jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan kalau hutan konservasi saha sudah bisa ditebang oleh alasan kepentingan bisnis wisata, apalagi hutan yang berada di luar konservasi pasti terbanyang kerusakan yang dirasakan seperti apa. “Coba banyangkan nanti hutan kita akan seperti apa kedepan jika terus seperti ini, Save TNGP, “tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *