Hentikan Penambangan Batu Sirnalanggeng

KARAWANG– Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat mendukung rencana penutupan dan pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) batu andesit PT Atlasindo Utama di Gunung Sirnalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Walhi meminta pemerintah jangan ragu menghentikan aktivitas tambang.

“Tidak ada lagi perpanjangan izin baru bagi Atlasindo atau perusahaan lain. Gunung Sirnalanggeng harus diselamatkan karena tinggal separuh,” kata Direktur Walhi Jabar Dadan Ramdan dikutip detik.com, kemarin (8/8).

Bacaan Lainnya

Dalam dua pekan ini Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang bersama ESDM Jawa Barat tengah mengaudit seluruh kewajiban administrasi Atlasindo. Setelah audit selesai rencananya IUP Atlasindo bakal diputus. “Pemerintah tidak usah ragu. Penambangan batu andesit di Sirnalanggeng harus dihentikan sebelum gunung itu rata,” kata Dadan.

Dadan berharap audit terhadap Atlasindo tidak hanya aspek administrasi, melainkan juga audit lingkungan ke lapangan. “Karena ada indikasi perluasan penambangan. Berbeda dengan data administrasi, penambangan di lapangan bisa lebih luas,” tuturnya.

Secara Umum, kata Dadan, Walhi mendukung upaya warga di Karawang Selatan menghentikan penambangan di sana. Ia pun berharap Pemprov Jabar ikut mendukung. “Saya harap tidak ada lagi IUP-IUP yang dikeluarkan Pemprov Jabar baik di Sirnalanggeng, Karst Pangkalan maupun gunung – gunung lainnya di Karawang Selatan,” ujar dia.

Alasannya, Dadan menjelaskan, pegunungan di Karawang Selatan tengah terancam. Aktivitas tambang di sana tak hanya berpotensi merusak gunung, namun berpotensi merusak air tanah dan sungai. “Kalau gunungnya hilang, bukan saja mata air yang hilang, tapi berpotensi menambah kerusakan DAS di hilir. Di Hulu sudah rusak, di hilir juga rusak,” tuturnya. “Karena keberadaan gunung-gunung di Karawang Selatan tak terpisahkan dari DAS Citarum,” Dadan menambahkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *