Mak Siti Perlu Bantuan Dermawan

CIKEMBAR– Nasib memilukan menimpa Mak Siti Mariah, warga Kampung Bojong Kaler, RT (1/8) Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Betapa tidak, nenek yang berumur 90 tahun ini tinggal sebatang kara digubuk reyot yang nyaris ambruk.

Nenek yang sudah lanjut usia (Lansia) ini, bertahan hidup dengan mengandalkan uluran tangan masyarakat. Bahkan, gubuk reyot yang kondisinya sudah miring tersebut, merupakan pemberian warga setempat.

Bacaan Lainnya

Gubuk yang berukuran sekitar 6 x 5 meter itu, kondisinya cukup memprihatinkan. Lantai masih beralaskan tanah, kayu-kayu penyangga atap pun terlihat lapuk. Sebagian genting terpasang tak beraturan sehingga terlihat mengangga, otomatis ketika hujan turun airnya langsung terjun dengan bebas membasahi pekakas dapur yang terlihat sudah termakan usia.

“Kondisi seperti ini, sudah lama dirasakan oleh Mak Siti. Apalagi, semenjak Mak Siti ditinggal suaminya, kehidupan beliau jadi lebih memprihatinkan. Semua dilakukannya di atas tempat tidur, baik itu makan minum, bahkan hingga buang air besar dan kecil,” jelas Ace (45) yang merupakan kerabat dari Mak Siti.

Menurut Ace, dirinya sebagai saudaranya, telah berupaya maksimal mengajak Mak Siti untuk tinggal bersama keluarganya. Namun, usahanya tersebut kerap gagal. Lantaran, Mak Siti selalu menolaknya. “Terkadang saya sebagai saudaranya merasa malu dengan kondisi Mak Siti. Tapi, mau bagaimana lagi, mungkin sudah suratan hidupnya seperti ini,” lirih Ace.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Mak Siti yang tidak cakap berbahasa Indonesia ini, sudah puluhan tahun menempati gubuk yang nyaris ambruk tersebut. “Hampir disetiap pojok ruangan terdapat pekakas dapur dan sejumlah pakaian yang terpampang di sudut ruangan,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *